Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekonomi Tumbuh 7 Persen Lagi Pak?

Jokowi Geleng Kepala

Jumat, 27 Agustus 2021 08:05 WIB
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Peresmian Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (26/8/2021). (Foto: BPMI Setpres/Rusman)
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Peresmian Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (26/8/2021). (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

 Sebelumnya 
“Hasilnya, sudah terlihat. Misalnya, ekspor besi baja setengah sudah mencapai 10,5 miliar dolar AS. Nantinya bukan hanya di nikel, tetapi di bauksit, emas, tembaga, hingga sawit,” ungkapnya.

Kedua, digitalisasi UMKM. Sampai saat ini, 15,5 juta UMKM dari keseluruhan 60 juta, sudah masuk ke e-commerce. Nantinya, seluruh pelaku UMKM harus masuk ke platform digital. Strategi besar yang ketiga, yakni ekonomi hijau. Masa depan sektor ini sangat menjanjikan, dan Indonesia memiliki kesempatan besar memanfaatkannya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memprediksi hal yang sama. Kata dia, pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021 tidak seperti di kuartal II. Namun, angkanya tidak akan terlalu jeblok. Sri Mul optimis, pertumbuhan ekonomi kuartal II berada di rentang batas bawah 4 sampai 5,7 persen year on year (yoy).

Baca juga : Ekonomi RI Tumbuh Di Atas Vietnam-Korsel, Airlangga Happy

“Kami berharap, momentum pemulihan ekonomi akan bisa terjaga, ini hanya bisa dilaksanakan apabila pelaku ekonomi dan masyarakat ikut menjaganya,” kata Sri Mul.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah berkomitmen menangani pandemi dan memulihkan ekonomi nasional. Hasilnya, membanggakan. Karena penanganan pandemi seirama dengan berbagai program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Contohnya, capaian ekonomi di kuarta II kemarin. Pertumbuhan di periode itu merupakan yang tertinggi sejak krisis sub-prime mortage. Bahkan lebih tinggi dari negara tetangga, seperti Vietnam 6,6 persen dan Korea Selatan 5,9 persen.

Baca juga : Pak Jokowi Senyum, Tapi Tidak Lebar

Meski begitu, Airlangga tak memungkiri, momentum perbaikan ini sangat bergantung pada sinergi bersama menangani pandemi. “Selain itu, reformasi struktural akan menjadi kunci utama dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan dalam jangka panjang,” tegas Ketua Umum Golkar ini.

Berbagai instrumen juga sudah dilakukan untuk penanganan Corona dan pemulihan ekonomi nasional. Di antaranya, refocusing APBN 2021 dan peningkatan PEN 2021 menjadi Rp 744,77 triliun. Per 20 Agustus, realisasi PEN mencapai 43,8 persen.

Untuk mendukung optimalisasi PPKM Darurat sejak awal Juli, refocusing APBN dan PEN diarahkan untuk peningkatan anggaran perlindungan sosial (perlinsos), Bansos Tunai, Kartu Sembako, diskon listrik, Kartu Prakerja, dan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Selanjutnya, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), bantuan PKL dan warung kecil, perluasan program penjaminan kredit, tambahan subsidi bunga KUR dan non-KUR, serta penambahan plafon KUR 2021 menjadi Rp 285 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.