Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diungkap Kepala BNPT

“Virus Taliban” Sudah Nyebar Tapi Belum Membahayakan

Minggu, 29 Agustus 2021 08:05 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau vaksinasi Covid-19 untuk mitra deradikalisasi di RSUD Bung Karno, Surakarta, Sabtu (28/8/2021). (Foto: Humas BNPT RI)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau vaksinasi Covid-19 untuk mitra deradikalisasi di RSUD Bung Karno, Surakarta, Sabtu (28/8/2021). (Foto: Humas BNPT RI)

 Sebelumnya 
“Kami sedang melakukan penyelidikan, ada kaitannya atau tidak, kita belum bisa menentukan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono.

Pengamat intelijen dan militer, Susaningtyas NH Kertopati mengapresiasi langkah BNPT yang terus mengawasi pergerakan simpatisan Taliban. Menurut Nuning, simpatisan Taliban kelak bisa berubah menjadi teroris jika terus memupuk diri dan meningkatkan keterampilan, keberanian, dan keyakinannya.

Baca juga : Taliban: Stop Evakuasi Warga Afghanistan, Kami Butuh Mereka

Menurut dia, pemerintah tak perlu terburu-buru dalam menyikapi kejadian di Afghanistan. Sebab, dinamika Neo Taliban masih sangat tinggi, bisa berubah setiap saat terkait strategi diplomasi, dan lainnya.

“Bagi para simpatisan kemenangan Taliban itu simbol kemenangan perjuangan berdasarkan agama yang membenci agama lain. Teroris sendiri keberadaannya ingin berkuasa bukan sekedar ingin membunuh sebesar-besarnya,” ulas Nuning.

Baca juga : BIN Siaga “Virus Taliban”

Jika melihat warga Afganistan yang sangat kesukuan, dan tidak memiliki identitas nasional, kata Nuning, tanpa harus melampaui perang konvensional berdarah pun Taliban mudah untuk menundukkan Afghanistan. Oleh karena itu, Indonesia harus terus melakukan penguatan nasionalisme sebagai bangsa Indonesia.

Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, agar semua pihak tak mengkhawatirkan kemenganan Taliban, karena tidak akan berpengaruh di Indonesia. Pasalnya, Afghanistan merupakan negara yang memiliki banyak konflik. Selama 50 tahun saja sudah terjadi 16 kali pergantian kepala negara. Mulai dari kerajaan, sekuler, komunis, mujahidin, Taliban, dan pro Amerika. Sekarang kembali ke Taliban. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.