Dark/Light Mode

Varian Delta Plus Sudah Tiba Di Tanah Air, Benarkah Lebih Mematikan?

Minggu, 1 Agustus 2021 10:00 WIB
Ilustrasi varian Delta Plus (Foto: Net)
Ilustrasi varian Delta Plus (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Varian Delta Plus yang membikin heboh dunia, kini sudah tiba di Indonesia. Keberadaannya terlacak di Jambi dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Turunan dari varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India ini, disebut memiliki tingkat penularan yang tinggi.

Muncul kekhawatiran, varian ini bakal mendongkrak angka kematian yang belakangan ini terus melonjak.

Terkait hal ini, dr. Adam Prabata yang merupakan Kandidat PhD dari Kobe University Jepang memberikan penjelasan singkat terkait karakter varian Delta Plus. Termasuk, kemampuannya dalam menurunkan antibodi monoklonal. 

Baca juga : PT Rimba Hutani Mas Susur Jerat Harimau Di TN Berbak-Sembilang

Adam menyebut, Delta Plus bukanlah nama resmi atau nama saintifik varian tersebut. Penamaan Delta Plus muncul karena adanya mutasi tambahan, yaitu mutasi protein spike K417N pada varian Delta.

Berdasarkan klasifikasi WHO dan CDC, varian Delta Plus (AY.1) masih dianggap sebagai bagian dari varian Delta.

"Mutasi K417N belum membuat varian Delta Plus menjadi varian yang punya klasifikasi sendiri," ujar Adam via laman Instagramnya.

Mutasi protein spike K417N diduga membuat varian Delta Plus menjadi lebih berbahaya, ketimbang varian Delta. Karena dapat lebih membuka jalan bagi virus, untuk masuk ke dalam sel tubuh. Sehingga, berpotensi lebih menularkan.

Baca juga : Warga Lintas Agama Bisa Kremasi Di TPU Tegal Alur, Biayanya Gratis

Selain itu, mutasi tersebut juga dapat membantu virus menghindari jerat antibodi. "Ini berpotensi menurunkan efektivitas vaksin, terapi antibodi, dan antibodi natural pasca sembuh," jelas Adam.

Namun Pusat Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular AS (CDC) mengatakan, varian Delta Plus belum terbukti lebih menular dibanding varian Delta. Juga belum cukup terbukti meningkatkan risiko masuk rumah sakit, atau meninggal dunia.

Lantas bagaimana kemampuan varian Delta Plus dalam menghindari antibodi?

Riset PHE dan INSACOG yang merupakan lembaga pemantau sekuensing genom dan varian Covid-19 yang beredar di India menyebutkan, varian Delta Plus bisa menurunkan efektivitas antibdi monoklonal (Imdevimab, Casirivimab).

Baca juga : Dubes Jepang: Ini Komitmen Kami Mengatasi Pandemi Covid-19

"Hanya saja, hasil tes antibodi penetralisir dari darah orang yang sudah divaksin, menunjukkan hasil yang baik terhadap varian Delta Plus," tandas Adam. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.