Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Satu Orang Tewas
Gayus Prihatin Bentrokan Di Unkris Di Masa Pandemi Covid-19
Rabu, 1 September 2021 10:25 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Krisnadwipayana (Unkris), Gayus Lumbuun mengaku, prihatin terjadinya bentrokan di lingkungan kampus Unkris, yang menewaskan satu orang di tengah pandemi Covid-19.
“Aksi anarkis ini harusnya bisa dicegah di masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diputuskan oleh Presiden Jokowi. Kampus diserang dan didatangi dengan cara yang kurang baik. Aksi ini juga membuat takut civitas akademika dan masyarakat di wilayah Jatiwaringin Pondok Gede,” kata Gayus menyikapi peristiwa bentrokan di Unkris kepada Rakyat Merdeka, Rabu (1/9)
Baca juga : NOC Apresiasi Wall's Komit Berikan Support Untuk Timnas Indonesia
Untuk itu, mantan Hakim Agung ini meminta aparat Kepolisian Kota Bekasi, bergerak cepat (gercep) mengusut masalah premanisme ini demi keselamatan anak bangsa. Ia berharap pelaku penyerangan di kampus segera ditangkap.
“Polisi harus mengambil langkah tepat dan cepat mengusut siapa korban dan siapa pelaku yang menggerakan aksi premanisme di lingkungan kampus sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” pintah Gayus, yang juga kader PDI Perjuangan ini.
Baca juga : Langkah Penting Indonesia Menarik Investor Asing Saat Pandemi
Mantan anggota Komisi Hukum DPR ini menduga peristiwa bentrokan yang menewaskan satu orang ini dipicu adanya ketidakpuasan oleh mantan rektor atas pergantian jabatan di kampus. Namun Gayus menyerahkan masalah ini kepada aparat kepolisian.
“Saya yakin dengan tekad presisi Kapolri, masalah ini bisa ditangani dengan cepat sesuai fakta hukum yang ada,” tandasnya.
Baca juga : Kaum Perempuan Terdampak Paling Parah Akibat Pandemi Covid-19
Sebelumnya, Kapolsek Pondok Gede Kompol, Puji Hardi menyebut peristiwa bentrokan yang terjadi di lingkungan Universitas Krisnadwipayana, Pondok Gede, Kota Bekasi, diduga dipicu permasalahan internal kampus.
"Ini masalah internal yang akhirnya diperalat dengan orang-orang yang haus dengan jabatan.Jadi kasihan anak-anak kampus, anak-anak mahasiswa jadi akhirnya terbawa-bawa," kata Kapolsek. [MFA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya