Dark/Light Mode

Kaum Perempuan Terdampak Paling Parah Akibat Pandemi Covid-19

Selasa, 24 Agustus 2021 17:41 WIB
Salah satu kegiatan sosial Yayasan CARE Peduli (YCP) memberi bantuan kepada perempuan terdampak Covid-19. (Foto: Ist)
Salah satu kegiatan sosial Yayasan CARE Peduli (YCP) memberi bantuan kepada perempuan terdampak Covid-19. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan kualitas hidup terutama kaum rentan. Survei internal Yayasan CARE Peduli (YCP) mecatat, perempuan menjadi kelompok kaum rentan yang paling mengalami dampak negatif pandemi Covid-19.

Secara umum, perempuan bernasib lebih buruk daripada laki-laki karena beban tanggung jawab yang meningkat dan berlipat ketika ada pembatasan mobilitas dan kebijakan tinggal di rumah atau stay at home diberlakukan.

CEO Yayasan CARE Peduli Bonaria Siahaan mengatakan, hasil survei menunjukkan mayoritas beban school from home atau sekolah online jatuh pada perempuan.

"Beban berlipat juga dialami perempuan hamil karena keterbatasan akses pada layanan kesehatan serta berkurangnya kapasitas rawat inap rumah sakit," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/8).

Baca juga : Jumlah Penindakan Turun, KPK Akui Terkendala Pandemi Covid-19

Merespon pandemi Covid-19, YCP telah melakukan berbagai program dengan total penerima manfaat lebih dari 161 ribu orang pada periode Maret 2020 hingga pertengahan 2021. Dari total bantuan kemanusiaan tersebut, lebih dari 50 persen diberikan kepada kelompok rentan perempuan yaitu 80.962 orang.

"Kami memiliki jaringan kuat hingga di tingkat akar rumput dalam mengimplementasikan program-program kemanusiaan, terutama bagi kelompok perempuan rentan di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.

Bentuk bantuan YCP selama pandemi yakni program WASH yang menyediakan materi komunikasi risiko, fasilitas cuci tangan, masker, sabun tangan dan pembersih. Di Majene dan Mamuju paska gempa Palu, YCP membangun kamar mandi khusus ramah perempuan, anak, dan penyandang disabilitas yang berlokasi dekat dari tempat penampungan korban gempa.

Ada juga program Menjamin Ketahanan Pangan yakni bantuan kepada kelompok rentan dalam bentuk voucher makanan, voucher tunai dan akses ke pertanian dan budidaya ikan air tawar.

Baca juga : Perpusnas Gelar Lomba Perpustakaan Terbaik Tingkat Nasional

Kemudian, program Uang untuk Bekerja dan Mata Pencaharian Alternatif, dimana YCP memberikan bantuan kepada masyarakat desa melalui skema cash-for-work yang berfokus pada pembangunan infrastruktur desa di NTT.

Di Sukabumi dan Purwakarta, YCP menyediakan modal, pelatihan dan uang tunai bagi pekerja garmen perempuan yang di-PHK untuk membuat pola, memproduksi dan menjual masker ke Dinas Kesehatan Kabupaten setempat dan masyarakat. 

Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia Alissa Wahid mengatakan, bahwa kesigapan, kecekatan, dan gotong royong memegang peran kunci dalam memperkuat efektivitas dukungan bagi masyarakat rentan di Indonesia.

"Kelompok perempuan rentan di bawah garis kemiskinan patut diberikan perhatian dan bantuan nyata," ujarnya.

Baca juga : Awal Pekan, Mata Uang Garuda Dibuka Melesat

Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nelwan Harahap menilai, kunci utama penanganan bencana dan operasi tanggap darurat adalah kajian data yang lengkap dan akurat terkait kelompok rentan terdampak yakni perempuan, anak-anak, lansia dan penyandang disabilitas. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.