Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tokoh Agama Jatim Dukung Pemerintah Tangani Pandemi

Kiai Anwar: Yang Bikin Hoaks Corona Sedikit, Tapi Terompetnya Keras

Rabu, 1 September 2021 19:46 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Wamenag dan Kepala BNPB bersilaturahmi dengan Forkompimda, pengasuh ponpes, organisasi keagamaan, dan pimpinan lintas agama se-Provinsi Jawa Timur, Selasa (31/8) malam. (Foto: Ist)
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Wamenag dan Kepala BNPB bersilaturahmi dengan Forkompimda, pengasuh ponpes, organisasi keagamaan, dan pimpinan lintas agama se-Provinsi Jawa Timur, Selasa (31/8) malam. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melanjutkan safari dialog virtualnya dengan pemerintah daerah (Pemda), tokoh-tokoh lintas agama, ormas keagamaan, dan pondok pesantren.

Awal pekan ini, Selasa (31/8), silaturrahim virtual dilakukannya dengan Gubernur Jawa Timur dan seluruh jajaran Forkompimda. Dalam tangkapan layar virtual, acara ini diikuti oleh ribuan orang melalui lebih dari 950 orang yang bergabung.

Tampak hadir dari Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan wakilnya Emil Elestianto Dardak, Pangdam, Kapolda, Kajati, Ketua PWNU, Ketua PD Muhammadiyah, Ketua FKUB, Ketua Matakin, dan tokoh lainnya.

Mahfud MD bersama Wamenag Zainud Tauhid dan Kepala BNPB Ganip Warsito menjelaskan, kebijakan dan langkah-langkah pemerintah dalam menangani Covid-19. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan laporan singkat, mengajak kerjasama dan dukungan para tokoh agama untuk menghadapi virus yang melahirkan varian Delta itu.

Baca juga : Kita Wajib Bersyukur Tapi Tetap Waspada

Di antara masalah yang mengemuka terkait Covid-19 dalam silaturrahim tersebut, adalah masalah kesadaran masyarakat dan banyaknya hoaks.

Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengatakan, para tokoh agama dan masyakyat pada umumnya percaya Covid-19 itu memang nyata sebagai penyakit yg mengancam masyarakat. Meskipun memang ada sedikit yang tidak percaya.

"Di daerah Pak Menko, di Madura, masih ada sedikit yang tidak percaya. Tapi umumnya sudah percaya, mau divaksin dan ikut prokes. Mohon dibantu kelancaran vaksinasi untuk santri di ponpes-ponpes," kata Kiai Marzuki Mustamar.

Pengasuh Ponpes Al-Amien Kediri KH. Anwar Iskandar menambahkan, mayoritas ulama dan umat percaya Covid-19 memang nyata dan langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah sudah tepat. Apalagi dengan anggaran sangat besar.

Baca juga : Fokus Tangani Dampak Corona, Kurangi Anggaran Infrastruktur

Kiai Anwar menyadari, di masa pandemi Covid-19 ini, hoaks bertebaran. Sebenarnya, lanjut Kiai Anwar, pembuat hoaks Covid-19 itu hanya sedikit. Tetapi terompetnya keras dan sering membuat gaduh.

"Mohon pemerintah bertindak tegas dalam menetralisir banyaknya hoaks tersebut," kata Kiai Anwar Iskandar.

Menangapi hal tersebut, Mahfud MD mengatakan, vaksin kita cukup tersedia dan tinggal mengerahkan vaksinator ke pondok pesantren yang dituju. "Nanti BNPB supaya berkordinasi dengan gubernur," ujar Mahfud.

Terkait hoaks, Menko Polhukam menyadari ini merupakan masalah serius. Menurut Mahfud, di satu sisi pemerintah mau menjamin kebebasan berbicara, tapi di sisi lain banyak hoaks yang mengadu domba dan memfitnah. Sehingga mengancam kebersatuan.

Baca juga : Yuk, Bareng-bareng Taklukan Corona!

Sekarang ini, kata Mahfud, dalam diskusi dengan Dewan Pers bulan Juli lalu, terungkap kurang dari 1.000 media mainstream yang terverifikasi dan bisa diidentifikasi karena jelas pengurus dan strukturnya. Tetapi, ada 800 ribuan media yang bebas membuat berita apa saja karena tanpa ada penanggung jawab redaksi yang jelas.

"Sumber hoaks banyak dari media sosial dan media abal-abal. Sedang yang dari media mainstream meski memuat kritik, umumnya masih bisa diterima. Kita sedang berusaha mengatasi masalah ini melalui telaah terhadap peraturan perundang-undangan, deteksi intelijen, dan keamanan," pungkas Menko Polhukam. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.