Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Warga Semarang Patuh Pakai Masker Dan Jaga Jarak, Reisa: Patut Dicontoh!

Rabu, 1 September 2021 23:39 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro (Foto: Istimewa)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mendorong Pemerintah Daerah yang kasus penularannya masih tinggi bisa mencontoh Kota Semarang yang dinilai mampu mengendalikan laju kasus Covid-19. Reisa menjelaskan, kepatuhan masyarakat Kota Semarang dalam memakai masker mencapai 97 persen, sedangkan untuk menjaga jarak dan menjauhi kerumunan ada di angka sekitar 86 persen.

"Memang, masih perlu perbaikan. Tetapi angka kepatuhan ini cukup tinggi, hampir 9 di antara 10 orang di Semarang paham bahwa jaga jarak dan tidak berkerumun akan membuat diri mereka lebih aman dari risiko penularan," ujar Reisa, dalam konferensi pers harian pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), di Jakarta, Rabu (1/9), seperti dikutip Antara

Baca juga : Ayo, Pakai Masker Dan Segera Vaksin

Tak hanya itu, antusiasme masyarakat Semarang untuk divaksinasi juga tinggi. Menurut data yang diperolehnya, sampai saat ini, sudah hampir 77 persen warga Semarang menerima dosis pertama dan lebih dari 53 persen sudah menerima dosis kedua.

Reisa mengatakan, kepatuhan masyarakat Semarang dalam menerapkan prokes berimplikasi pada penurunan level PPKM, yang semula berada di level 3 kini menjadi level 2. Sejumlah fasilitas publik pun sudah mulai dibuka seperti mall dan sekolah.

Baca juga : Kapolri Minta Jajarannya Bantu Masyarakat Dan Gelorakan Prokes-Vaksin

Kendati sejumlah fasum telah dibuka, mobilitas masyarakat Semarang tidak menunjukkan kenaikan yang drastis yakni masih di bawah tiga persen. Berdasarkan data Google Community Mobility Reports per 25 Agustus, mobilitas yang melakukan aktivitas pulang-pergi dari kantor masyarakat Semarang masih di bawah 20 persen. "Artinya, meski sudah ada di level 2, masih berhati-hati dalam melakukan mobilitas," kata dia.

Ia berharap, yang dilakukan masyarakat Semarang diikuti daerah lain. Dengan demikian, pandemi bisa segera teratasi dan berakhir.

Baca juga : Rehabilitasi Mangrove Bantu Ekonomi Masyarakat Desa Sedanau Natuna

"Perilaku mobilitas warga Semarang ini sebaiknya jadi pelajaran penting bagi kita semua di luar Semarang. Turunnya kasus konfirmasi bukan berarti kita serta merta bebas dari risiko tertular. Formula hadapi varian Delta yang cepat menular adalah protokol kesehatan yang ketat dikali dengan mobilitas yang turun," kata dia. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.