Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Stop, Merokok Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Covid

Senin, 6 September 2021 08:00 WIB
merokok tingkatkan Risiko Penularan Covid-19. (Foto: Instagram @kominfotik_jt).
merokok tingkatkan Risiko Penularan Covid-19. (Foto: Instagram @kominfotik_jt).

RM.id  Rakyat Merdeka - Netizen sepakat jika merokok sangat berbahaya untuk kesehatan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Kemungkinan perokok terpapar Covid-19 yang parah hingga risiko kematian menjadi lebih besar.

Akun @kominfotik_jt mengunggah meme yang mengungkap bagian-bagian rokok yang menjadi jembatan penularan Covid-19. Seperti bagian kapasnya yang berulang kali bersentuhan dengan mulut dan jari.

Selain itu, perokok rentan terpapar Covid-19 karena ketika merokok harus melepas masker dan menjadi abai protokol kesehatan (prokes). Disebutkan juga, paru-paru perokok ada lebih banyak ACE2 atau ‘tempat duduk’ virus Corona yang menyebabkan kemungkinan perokok terinfeksi lebih besar.

Baca juga : Mentan Tingkatkan SDM Pertanian Di Tanah Papua

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui akun Twitter @aniesbaswedan meminta masyarakat berani berhenti merokok, apapun jenisnya. Dia menegaskan, perokok memiliki risiko lebih besar mengalami gejala parah dan meninggal akibat Covid-19.

Akun @RahmayadiEdy menyambung. Dia bilang, merokok berpotensi menurunkan sistem imunitas pada saluran napas dan paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Kondisi tersebut, kata dia, sangat rentan menyebabkan lebih mudah tertular Covid-19.

“Mari kita sayangi diri kita dan keluarga kita dengan berhenti merokok,” kata @RahmayadiEdy.

Baca juga : Go Green, Pertamina Targetkan Penurunan Emisi Karbon 34 Ribu Ton

Menurut dr. Zubairi dengan akun @ProfesorZubairi, sudah banyak studi yang menyebut rokok bisa meningkatkan risiko infeksi Covid-19 menjadi berat. Dia bilang, tidak ada waktu yang lebih baik untuk berhenti merokok terutama saat pandemi sekarang ini.

“Seorang pakar epidemiologi, dr. Dicky Budiman juga menegaskan bahwa dampak kesehatan yang diderita oleh seorang pasien Covid-19 akan semakin berat jika pasien tersebut adalah seorang perokok. Berhenti merokok sekarang juga,” tutur @SuaraTanpaRokok.

Akun @rimaslaptop meminta masyarakat meninggalkan rokok. Menurutnya, di masa pandemi seperti sekarang ini tidak ada yang lebih penting dibandingkan kesehatan. “Kesehatan paling utama,” ujarnya.

Baca juga : Uang Rp 1,56 Miliar Digunakan Matheus Joko Buat Kepentingan Ini...

“Setuju agar anak bangsa ke depannya stop merokok. Faedahnya dikit, mudaratnya banyak,” ujar @faiiahmad. “Heran apa enaknya merokok, sudah bikin paru hitam, napas pendek, napas bau, badan bau asap,” sambung @kiran_alisa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.