Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dugaan Sementara, Lapas Tangerang Terbakar Karena Korsleting Listrik
Rabu, 8 September 2021 13:04 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkapkan, dugaan sementara penyebab kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang adalah akibat hubungan pendek arus listrik alias korsleting.
"Dugaan sementara seperti yang disampaikan pak Kapolda adalah karena persoalan listrik arus pendek. Namun demikian, Puslabfor Polri dan Polda Metro Jaya sedang meneliti lebih dalam dari kebakaran tersebut. Itu dugaan arus pendek," ujar Yasonna dalam konferensi pers, Rabu (8/9).
Yasonna mengakui, usia bangunan Lapas Tangerang sudah sangat tua. Apalagi, sejak dibangun pada 1977, kelistrikan gedung Lapas ini tidak pernah diperbaiki. "Kalau kita melihat kondisi lapas kita ini sudah berumur 42 tahun," imbuh politisi PDIP ini.
Baca juga : Menteri Yasonna Akui Lapas Tangerang Over Kapasitas Hingga 400 Persen
Agar kejadian serupa tidak terulang, Yasonna memastikan, pihaknya akan mengecek instalasi listrik di dalam lapas-lapas.
"Pada umumnya ini lapas lama seperti ini, supaya instalansi listriknya untuk memeriksa supaya tidak terulang lagi hal-hal seperti ini," beber Yasonna.
Yasonna membeberkan, peristiwa kebakaran bermula sekitar pukul 01.45 WIB dini hari tadi. Petugas Lapas pun langsung menghubungi pemadam kebakaran. Sekitar 13 menit setelahnya sebanyak 12 unit pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian.
Baca juga : PPP Sampaikan Duka Cita 41 Napi Lapas Tangerang Tewas
"Saya ucapkan terimakasih kepada Damkar yang sangat cepat dan responsif, tidak sampai satu setengah jam kebakaran dapat dipadamkan," ucapnya.
Insiden ini mengakibatkan 41 korban tewas. Tewasnya para korban lantaranpetugas sulit untuk membuka kamar para narapidana, lantaran cepat membesarnya kobaran api.
"Mengapa dikunci? Memang protapnya harus dikunci, kalau tidak dikunci melanggar protap," tandas Yasonna. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya