Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Testing Tracing Digenjot

Cegah Gelombang Baru, Pemerintah Upayakan Kasus Harian Stabil Di Angka 2.700-3.000

Senin, 20 September 2021 20:44 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi/Komandan PPKM Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: YouTube)
Menko Kemaritiman dan Investasi/Komandan PPKM Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi telah meminta seluruh jajaran kabinetnya, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang baru Covid-19.

Hal ini disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi/Komandan PPKM Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan virtualnya, Senin (20/9).

Tahan Kasus

Luhut menyebut, berdasarkan salah satu studi di scientific report berjudul “Multiwave pandemic dynamics explained: how to tame the next wave of infectious diseases”, kunci menahan gelombang baru adalah mengendalikan jumlah kasus pada masa strolling (ketika kasus sedang rendah).

Baca juga : Kapok Kecolongan Varian Baru, Pemerintah Batasi Pintu Masuk Internasional

Dalam studi tersebut, jumlah kasus disarankan ditahan pada tingkat 10 kasus per juta penduduk per hari. Dalam kasus Indonesia, di sekitar angka 2.700 atau 3.000-an kasus.

"Saya yakin, kita bisa mengendalikan kasus pada angka tersebut dan kuncinya adalah 3T, 3M, serta Penggunaan PeduliLindungi," ujar Luhut.

Testing Tracing Digenjot

Dalam pelaksanaan PPKM, meski jumlah kasus sudah turun signifikan, tetapi jumlah testing terus mengalami peningkatan. Sehingga positivity rate mampu diturunkan di hingga di bawah standar WHO sebesar 5 persen.

Baca juga : TASPEN Raih 4 Penghargaan Nusantara CSR Awards 2021

Saat ini, angka positivity rate Indonesia berada di bawah 2 persen. Hal ini lagi-lagi mengindikasikan penanganan pandemi yang sudah berjalan baik dan sesuai acuan.

Selain itu, jumlah yang di-tracing dari hari ke hari juga terus meningkat. Saat ini, proporsi kabupaten kota di Jawa Bali dengan tingkat tracing di bawah 5 hanya sebesar 36% dari total.

"Ke depan, testing, tracing, dikombinasikan dengan isolasi terpusat menjadi bagian penting untuk mengidentifikasi secara dini potensi penyebaran kasus," papar Luhut.

Stop Euforia

Baca juga : Cegah Varian Baru, Pintu Masuk Udara, Laut Dan Darat Diperketat

Luhut menuturkan, pemerintah terus memohon kepada masyarakat, agar sekali lagi tidak ber-euforia, yang pada akhir mengabaikan segala bentuk protokol kesehatan yang ada.

Apa yang dicapai kita bersama hari ini, bukanlah bentuk euforia yang harus dirayakan.

"Kelengahan sekecil apa pun yang kita lakukan, ujungnya akan memunculkan peningkatan kasus dalam beberapa minggu kedepan. Dan pastinya akan mengulang pengetatan-pengetatan yang kembali diberlakukan," pungkas Luhut. [HES]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.