Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Covid Turun

Tolong, Bansos 300.000 Jangan Distop Dong..!

Kamis, 23 September 2021 07:50 WIB
Ilustrasi bantuan sosial tunai (BST). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Ilustrasi bantuan sosial tunai (BST). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Terus melandainya kasus aktif Covid-19 di Tanah Air ternyata membawa kabar yang kurang asyik bagi rakyat miskin. Pemerintah memutuskan untuk menyetop bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 300 ribu. Rakyat miskin yang ekonominya masih morat-marit akibat dihantam pandemi, bakalan nangis bombay dengar kabar ini.

Penanganan kasus Corona terus menunjukkan perbaikan signifikan. Pekan ini saja, rata-rata penambahan kasus sudah berada di level 3 ribuan. Akibat penurunan yang cukup drastis ini, Indonesia mendapatkan pujian dari dunia internasional. Mulai dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Universitas asal Amerika Serikat John Hopkins University, dan teranyar pujian datang dari Bank Dunia.

Kemarin, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, penambahan kasus aktif harian kembali turun ke angka 2.720, dari 256.163 spesimen yang diperiksa. Angka ini turun dibanding hari sebelumnya yang mencapai 3.263 orang. Tak hanya itu, angka kesembuhan pun bertambah sebanyak 5.356 orang. Sedangkan kasus kematian bertambah 149 orang dalam sehari, sehingga totalnya menjadi 140.954 orang.

Baca juga : Kasus Covid Terus Turun, Puan Ingatkan Prokes Jangan Kendor

Jubir Vaksinasi Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penurunan kasus sudah terjadi sejak 15 Juli. Penurunan kasus sampai saat ini sudah 58 persen. Positivity rate di Indonesia sudah di bawah standar WHO yaitu kurang dari 5 persen. Meski adanya penurunan yang drastis, Nadia mengingatkan masyarakat untuk menyeimbangkan prioritas aktivitas setelah ada pelonggaran.

“Pelonggaran ini harus diiringi dengan mobilitas dan protokol kesehatan tak boleh longgar. Di sisi lain, varian baru mengancam dan varian delta yang paling banyak di RI harus diwaspadai,” kata Nadia, kemarin.

Meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih diterapkan, pemerintah terus membuka kelonggaran dalam berbagai aturan. Misalnya, sekarang anak-anak di bawah 12 tahun sudah bisa masuk mall, pembukaan bioskop dan tempat wisata hingga dibolehkannya rumah makan bukan hingga jam 12 siang.

Baca juga : Kasus Covid Terus Turun, Airlangga: Jangan Euforia

Keluarnya Indonesia dari status darurat Corona, membuat pemerintah memutuskan menghentikan BST sebesar Rp 300 ribu per bulan. Bansos ini sebelumnya diberikan kepada warga yang terdampak Corona akibat diberlakukannya PKKM Level 4.

Keputusan penghentian bansos itu disampaikan langsung Menteri Sosial Tri Rismaharini. Kata Risma, BST disalurkan pemerintah dalam kondisi kedaruratan. Untuk tahun 2021, BST sebesar Rp 300 ribu dianggarkan selama 4 bulan, yakni Januari sampai April. Namun, karena Corona kembali meledak setelah Lebaran, pemerintah memutuskan memperpanjang pemberian BST selama 2 bulan yaitu Mei dan Juni. Bansos tersebut kemudian cair pada Juli 2021 sebesar Rp 600 ribu kepada 10 juta warga miskin.

“Sekarang sudah gerak ekonominya. Kan nggak bisa kemudian semuanya dibebankan ke pemerintah. Itu dulu kan (BST) dalam rangka keterbatasan gerak karena ada PPKM,” kata Risma, di Kantor DPD, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/9).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.