Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Antibodi Turun, Terus Nggak Mau Divaksin Covid? Ih Jangan Dong...

Rabu, 4 Agustus 2021 17:10 WIB
Dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD (Foto: Twitter)
Dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD (Foto: Twitter)

RM.id  Rakyat Merdeka - Buat apa divaksin Covid-19, kalau ujung-ujungnya antibodi turun. Anggapan seperti ini masih sering terdengar di sekitar kita.

Namun, fakta sebenarnya jelas tidak begitu.

Ahli Penyakit Dalam, dr. Decsa Medika Hertanto Sp.PD mengatakan, vaksin Covid-19 punya mekanisme kerja yang dapat terus berjalan, sekalipun antibodi turun.

Dia mengibaratkan vaksin Covid-19 seperti tentara, dan virus sebagai musuhnya.

Baca juga : Ribuan Lansia Hingga Pelajar Jalani Vaksin Covid -19 Di Jakarta Pusat

"Setelah masuk, tentara tubuh langsung mengkonfrontir virus Covid yang sudah mati. Tentara tubuh kemudian mempelajari dengan baik, bagaimana jika virus hidup menyerang tubuh. Pimpinan tentara tubuh memberikan kuliah dan strategi mengalahkan Covid-19. Sehingga, begitu virus Covid menginfeksi, sel tentara tubuh kita sudah siap dan tahu cara menghadapi virus Covid-19," papar dr. Decsa via laman Instagramnya, Rabu (4/8).

Tentara tubuh tertentu (sel T dan B) akan menghasilkan antibodi dalam jumlah banyak, yang bermanfaat untuk menetralisir virus Covid-19. Terutama, setelah mendapat vaksin atau sembuh dari Covid-19.

"Jika tidak digunakan, jumlah antibodi ini akan turun. Taruhlah dalam jangka waktu 6 bulan. Kenapa turun? Karena nggak ada lawan," jelas Decsa.

Jadi, percuma dong vaksin?

Baca juga : Pak Menkes, Tolong-tolong...

"Nggak ada yang percuma. Masih ingat pimpinan tentara tubuh? Doi ini keren banget, karena punya memori kuat. Sebut saja namanya Pak Memori. Dia ternyata masih mengingat bentuk dan wajah musuhnya (Covid-19) dengan baik. Jadi, begitu virus asli masuk lagi, Pak Memori akan langsung mengingatkan dan mengajari tentaranya untuk membentuk antibodi," terang dokter yang bertugas di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.

Hal itu didukung oleh hasil penelitian, yang menyebut antibodi akan turun 6 bulan setelah vaksinasi Sinovac. Vaksin ini terbilang paling banyak digunakan di Indonesia.

"Tapi, jangan khawatir. Setelah 2 kali Sinovac, tubuh akan membentuk suatu sel memori yakni Sel T dan B yang cukup baik," ujar dr. Decsa.

Lantas, perlukah vaksin dosis ketiga untuk masyarakat umum?

Baca juga : Bupati Ade Ngarep Mobil Vaksinasi Jangkau Pelosok Bogor

"Karena masih ada sel memori yang cukup baik setelah 2 kali dosis penyuntikan, mereka yang tidak berisiko tinggi, yang tidak terjun langsung menangani pasien Covid, sementara belum perlu. Namun, mereka yang berisiko tinggi seperti para tenaga kesehatan, sebaiknya mendapat suntikan dosis ketiga," pungkas dr. Decsa. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.