Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Target 400 Ribu Tes Masih Layak

Ayo Contoh India, Kasus Turun, Kapasitas Testing Tetap Terjaga

Jumat, 24 September 2021 10:50 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Belakangan ini, kasus Covid-19 di negara tetangga Singapura dan Australia dilaporkan meningkat.

Pada 10 Juli 2021, jumlah kasus baru di Negeri Singa hanya ada 6, dengan rata-rata seminggu 11 orang. Namun, pada 23 September 2021, jumlah kasus baru mencapai angka 1.504. Tertinggi sejak pandemi Covid-19.

Sebanyak 82 persen warga Singapura sudah mendapat vaksinasi Covid-19 secara lengkap, dua kali suntikan.

"Karena kenaikan kasus ini terjadi setelah adanya beberapa pelonggaran, maka pemerintah setempat tampaknya mulai mempertimbangkan, bagaimana bentuk pelonggaran selanjutnya," ujar mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya, Jumat (24/9).

Baca juga : Komnas HAM Pantau Kasus Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang

Menurutnya, di negara mana pun, pelonggaran dapat dilakukan di tengah penurunan kasus.

"Namun, harus memenuhi 4 syarat. Dilakukan secara bertahap, berhati-hati, dan dipantau ketat dengan test memadai (termasuk whole genome sequencing untuk mendeteksi varian baru. Kalau ada peningkatan, bentuk pelonggaran perlu ditinjau kembali," jelas Prof. Tjandra.

Situasi Australia

Pada 11 Juni 2021, kasus Covid di Australia hanya 3 orang saja, dengan rata-rata 7 hari 11 orang.

Baca juga : Kasus Mulai Turun, Anies Minta Warga Tetap Waspada

Namun pada 11 September 2021, kasus baru naik tinggi menjadi 2.032 orang, lalu turun sedikit menjadi 1.609 orang pada 21 September 2021.

Jumlah warga Australia yang sudah divaksin lengkap, 2 kali suntikan, berjumlah 39,5 persen. Nyaris 40 persen.

"Ini berarti, Australia dipastikan dapat memvaksin 40 persen penduduknya - sesuai target minimal WHO - dalam beberapa hari ke depan," ujar Prof. Tjandra.

Testing Di India

Baca juga : Pandu Riono:  Percuma Kasus Harian Turun, Tapi Testing Jeblok

Prof. Tjandra yang juga Direktur Pasca Sarjana YARSI juga menyoroti kasus Covid di India.

Negara yang pernah menjadi hotspot Covid di Asia itu kini mampu menekan kasus barunya, dari yang tertinggi 414.188 pada 6 Mei 2021 menjadi 31.923 orang pada 22 September 2021.

Meski begitu, India tetap menjaga kapasitas testingnya. Dalam sehari, negara yang dipimpin PM Narendra Modi itu mampu melakukan testing hingga lebih dari 1,5 juta tes sehari.

"Meski kasus sudah turun amat tajam, India tetap mempertahankan jumlah tes yang dilakukan. Pada 22 September 2021, India melakukan 1.527.443 tes. Karena penduduk kita seperempat India, maka target 400 ribu tes sehari di negara kita nampaknya layak untuk dicapai," pungkas Prof. Tjandra. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.