Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Epidemiolog: Jakarta Kunci Pengendalian Pandemi Nasional

Selasa, 28 September 2021 14:41 WIB
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman. (Foto: Ist)
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan kiblat penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia terletak di DKI Jakarta. Apabila kondisi pandemi di Ibu Kota membaik, maka secara keseluruhan secara nasional juga ikut membaik.

"Banyak wilayah aglomerasi di Jawa memang cenderung membaik. Karena logika programnya masuk, terutama Jabodetabek. Testing, tracing dan treatment (3T) konsisten, Jakarta khususnya. Bicara kontributor kasus testing, ya Jakarta. Kalau Jakarta membaik, ya nasional ikut membaik. Jakarta memburuk maka nasional ikut memburuk," kata Dicky kepada RM.id, Selasa (28/9).

Baca juga : Rupiah Lemas Dihantam Kenaikan Yield Obligasi AS

Dia mengaku, dari awal pandemi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat serius memerangi virus asal Wuhan itu. Ditambah lagi peran Pemerintah Pusat yang mendukung penanganan Corona di daerah paling sentral di Tanah Air itu.

"Karena jumlah tes dari awal pandemi paling banyak itu Jakarta atau Jabodetabek. Vaksinasinya sudah lebih 70 persen. Protokol kesehatan jauh lebih patuh dibanding wilayah lain. Jadi memang cocok Jakarta jadi contoh beberapa wilayah dan provinsi," ungkapnya.

Baca juga : Sentil Cendekiawan, Sri Sultan: Kurang Peduli Ekonomi Pancasila

Kendati demikian, masih banyak daerah yang belum patuh terhadap anjuran pemerintah dalam menihilkan angka penularan. Misal sulitnya menjalankan program 3T.

"Antigen dan PCR kita rendah, bahkan lebih rendah dari Singapura. Jadi testing dan tracing kita nggak agresif. Sehingga wajar jadi kasusnya nggak banyak," jelas Dicky. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.