Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- AS Roma Juara UEFA Conference League, Mourinho Cetak Sejarah
- Jadi Pelatih Terbaik Inggris, Klopp: Ini Penghormatan Di Musim Yang Gila
- BMKG: Hari Ini, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Berawan
- Elkan Baggott Masuk, Ini 29 Pemain Yang Disiapkan Menuju Piala Asia
- 19 Siswa SD Dan 2 Dewasa Tewas Dalam Serangan Pistol Di Robb Elementary School, Texas

RM.id Rakyat Merdeka - Kiai Ma’ruf Amin untuk pertama kalinya menginjakan kakinya sebagai Wakil Presiden ke tanah Papua. Tak hanya ngecek sini, ngecek sana, di Bumi Cenderawasih itu, Ma’ruf bagi-bagi duit ke pedagang buah-buahan. Ma’ruf pun dipuji orang Papua.
Kemarin, Ma’ruf terbang ke Papua. Ma’ruf ke Papua untuk melanjutkan tugasnya mengentaskan kemiskinan ekstrem. Dia mendapat tugas dari Presiden Jokowi mengentaskan kemiskinan ekstrem di 7 provinsi dan 35 kabupaten/kota.
Berita Terkait : Ma’ruf Nanggung Beban Maha Berat
Ma’ruf dan istri, Ibu Wury, serta rombongan, berangkat dari Bandara Pattimura, Ambon menuju Manokwari, Papua Barat dengan menggunakan pesawat khusus kepresidenan Boeing 737-400 TNIAU. Ma’ruf berangkat pukul 08.00 WIT.
Rombongan Ma’ruf tiba di Bandara Rendani Manokwari sekitar pukul 11.30 WITSetibanya di lokasi, Ma’ruf beserta rombongan langsung disambut Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan beserta Ibu Juliana. Hadir juga Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Papua Barat.
Berita Terkait : Keracunan Alkohol Ilegal Di Rusia, Puluhan Orang Tewas
Selanjutnya, Ma’ruf bergegas menuju Gedung PKK, Kompleks Kantor Gubernur Papua Barat untuk memimpin Rapat Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, serta Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di lima Kabupaten Sasaran Prioritas.
Dalam rapat tersebut, Ma’ruf mengatakan, pembangunan wilayah Papua harus memberikan perubahan dan bisa langsung dirasakan oleh orang aslinya. “Percepatan pembangunan wilayah Papua harus memberikan perubahan nyata dan hasilnya benar-benar dapat dirasakan manfaatnya, khususnya bagi orang Asli Papua,” kata dia.
Berita Terkait : Salah Taro Sepatu, Istri Digugat Suami
Ma’ruf mengakui, untuk mewujudkan target tersebut bukanlah perkara mudah. Karena terdapat tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu, diperlukan strategi khusus dan sinergi lintas sektor untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem di Papua Barat. “Tantangan yang kita hadapi adalah keterbatasan waktu, tahun 2021 yang tinggal kurang dari tiga bulan,” kata Ma’ruf.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya