Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Hermawan Sulistyo: Penyelesaian Konflik Di Papua Harus Dengan Hati
Jumat, 22 Oktober 2021 18:18 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo meminta semua pihak melihat secara menyeluruh terhadap konflik dan kekerasan di Papua. Sehingga, tidak ada tudingan telah terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Hermawan mengungkapkan, butuh waktu lama dan biaya besar untuk melakukan penelitian di Papua. Tidak bisa meneliti Papua hanya dari satu atau beberapa daerah saja.
Baca juga : Pimpin Tim Penyelesaian Sanksi WADA, Okto Langsung Petakan Solusi
"Papua itu luas. Ngomong Papua ke mana dulu. Orang baru sekali ke Jayapura, dibilang menguasai Papua. Suruh buat catatan harian ke mana saja pasti tidak pernah," tuturnya, dalam diskusi bertajuk "Tudingan Rasis dan Pelanggaran HAM di Papua", yang diselenggarakan Jakarta Journalist Center, di Jakarta Selatan, Jumat (22/9).
Jika orang belum menguasai soal Bumi Cenderawasih, maka data yang keluar cenderung manipulatif. "Manipulasi simbolik situasi seperti itu dimanfaatkan penghianat," tegas Hermawan.
Baca juga : BCA Syariah Bidik Pembiayaan KPR Di Kota Baru Parahyangan
Dia menilai, upaya penyelesaian konflik dan kekerasan di Papua harus dilakukan dengan hati. "Pakai jalur peradaban dan kebudayaan, jangan jalur politik," sarannya.
Upaya itu, juga harus dilakukan secara bertahap. Yakni, jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.
Baca juga : Wapres Ke Menaker: Kembangkan Pendidikan Vokasi Di BLK Papua Barat
Hermawan menjelaskan, dalam jangka pendek, tindak kekerasan harus dihentikan. Caranya, dengan menutup pasokan senjata dan amunisi. "Itu tidak bisa ditawar," tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya