Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Erick Terus Bergerak Upayakan Penyelamatan
Garuda Gandeng Emirates Perkuat Rute Internasional
Selasa, 9 November 2021 06:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan upaya penyelamatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dari kebangkrutan. Teranyar, maskapai pelat merah itu bekerja sama dengan Emirates untuk memperkuat layanan rute internasional.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sebagai pemegang saham mayoritas, pihaknya terus melebarkan perspektif dan mengkaji berbagai kemungkinan opsi terkait langkah pemulihan kinerja maskapai nasional itu.
Salah satunya, Garuda Indonesia menjalin kerja sama code share (kerja sama penerbangan) dengan Emirates, maskapai asal Uni Emirat Arab (UEA). Dengan kerja sama itu, pelanggan Garuda Indonesia tetap bisa menjelajahi rute internasional. Dengan begitu, Garuda Indonesia masih memiliki value di mata pelanggannya.
Baca juga : Erick: Kerja Sama Dengan Emirates, Garuda Lebih Fokus Layani Rute Domestik
Bos Mahaka Group itu berharap, kerja sama tersebut akan berdampak positif dalam mendukung orientasi bisnis baru Garuda Indonesia yang kini akan lebih fokus melayani di rute penerbangan domestik.
“Bagaimanapun, kita tidak bisa tinggal diam, bukan? Yang namanya usaha dan mencari solusi harus tetap dipikirkan. Termasuk menyusun strategi dan fokus baru untuk bisnis penerbangan domestik Garuda,” ujarnya, usai menyaksikan penandatangan kerja sama antara Garuda Indonesia dengan Emirates di Dubai, UEA, Rabu (3/11).
Ia memastikan, saat ini negosiasi utang-utang Garuda Indonesia yang mencapai 7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 100,47 triliun dengan para lessor, masih terus dilakukan.
Baca juga : Cegah Penyalahgunaan Narkotika, KPK Gandeng BNN Lakukan Tes Urine Pegawai
“Leasing cost termahal mencapai 26 persen lagi dinegosiasikan dengan para lessor. Meski demikian, kami tetap berusaha membuka opsi-opsi lain. Paling tidak, agar bisa membantu pemulihan Garuda,” ujarnya.
Erick menuturkan, masalah terbesar Garuda Indonesia adalah beban kepada lessor yang mencapai 36 pihak. Oleh sebab itu, Kementerian BUMN berencana memetakan ulang lessor.
“Mana lessor yang sudah masuk kategori dan kerja sama pada kasus yang sudah dibuktikan koruptif, itu yang pasti kami akan standstill (moratorium) bahkan negosiasi keras,” ucapnya.
Baca juga : Tingkatan Daya Saing UMKM, Dapat Perkuat Ekonomi Indonesia
Terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, kerja sama tersebut akan memperkuat jaringan internasional Garuda Indonesia. Khususnya di wilayah Timur Tengah, Eropa dan Afika.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya