Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Gelombang 3, Fasyankes Pasang Barcode PeduliLindungi

Rabu, 10 November 2021 08:00 WIB
Ilustrasi. Pengunjung memindai QR Code melalui aplikasi PeduliLindungi. (Foto: Khairizal Anwar/RM).
Ilustrasi. Pengunjung memindai QR Code melalui aplikasi PeduliLindungi. (Foto: Khairizal Anwar/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginstruksikan seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) memasang QR Code PeduliLindungi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di tengah tingginya mobilitas masyarakat.

Akun @lawancovid19_id mengungkapkan, kewajiban memasang barcode PeduliLindungi juga untuk mengetahui jumlah pengunjung. Termasuk untuk mempermudah pelacakan dan pendataan situasi Covid-19 di lokasi tersebut.

QR Code PeduliLindungi ini diimbau un­tuk dipasang di setiap akses pintu masuk dan keluar di lingkungan instansi fasilitas layanan kesehatan,” ungkap @lawancovid19_id.

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin melalui akun @Kiyai_MarufAmin mengatakan, penggunaan aplikasi PedulilLindungi harus diperkuat untuk mengantisipasi gelombang ketiga.

“Karena pergerakan masyarakat mulai begitu tinggi, maka perlu adanya pendekatan atau peningkatan mengenai perlindungan terhadap masyarakat,” katanya.

Baca juga : Pegadaian Gandeng DWP Tingkatkan Wawasan Perempuan Masa Kini

Akun @duta_perubahan_perilaku mendukung kewajiban pemasangan QR Code PeduliLindungi. Hanya saja, dia tidak paham cara mendapatkan QR Code PeduliLindungi. “Bagaimana cara daftarnya kebetulan kami juga punya perusahan,” ujarnya.

Akun @hafizkurniamubarak mengaku su­dah mengajukan pendaftaran untuk mendapatkan QR Code PeduliLindungi. “Hingga kini, sejak mendaftarkan sudah satu minggu dan belum ada respons,” akunya.

“Saya sudah daftar dan berhasil. Tapi, belum dapet email konfirmasi dari PeduliLindungi. Sudah semingguan,” sambung @driiex.

Akun @NurdinSuhenda11 sangat antusias ingin memasang QR Code PeduliLindungi di kantornya. Dia juga tidak tahu cara mendapatkan barcode yang biasa dipasang di depan pintu masuk seperti di bank dan mall.

Menurut @Aviqa9, cara pemerintah mengantisipasi penularan Covid-19 di tengah tingginya mobilitas masyarakat dengan menggunakan QR Code PeduliLindungi tidak efektif. Dia bilang, tidak semua warga punya smartphone.

Baca juga : Waspada Gelombang 3 Covid, Mantan Direktur WHO Ingatkan 7 Hal Penting

“Nggak bisa gitu cuma nunjukin sertifikat vaksin? Kasian yang lagi nggak punya kuota, uang tinggal buat beli beras tapi nggak boleh masuk rumah sakit karena nggak bisa akses PeduliLindungi,” ujar @abuzuba1r_.

Akun @AlbertSolo2 meminta pemerintah memperbaiki aplikasi PeduliLindungi sebelum memperluas penggunaannya. Dia bilang, se­orang warga asing asal Australia yang berlibur ke Bali sangat keberatan dengan kewajiban mengunduh aplikasi PeduliLindungi.

“Sangat tidak nyaman, karena hanya terse­dia dalam bahasa Indonesia,” tuturnya.

Sementara @yantimega470 mengungkap­kan, aturan ini akan sia-sia. Saat ini saja, banyak area publik yang menjadikan QRCode PeduliLindungi cuma pajangan.

“Masuk tinggal melenggang saja. Walau ada juga yang ketat masih harus scan atau bukti kartu vaksin,” ungkapnya.

Baca juga : Cegah Gelombang 3 Covid Di Akhir Tahun, Pemerintah Jalankan 6 Strategi Ini

“Di awal-awal, swalayan pasang kode ini. Lama-lama hilang karena pengunjung jadi berkurang,” ungkap @silent_rooftop. “Penerapan aplikasi PeduliLindungi yang dilaksanakan di tempat-tempat publik, kurang pas,” kata @I17082000.

Akun @Painopetek mengatakan, daripada scan QR PeduliLindungi, lebih baik giatkan lagi patroli protokol kesehatan (prokes). Saat ini, sudah sangat banyak yang abai prokes, khususnya tidak pakai masker.

“Jangan sampai masyarakat yang masih taat prokes terkena imbas dari yang abai prokes,” ujar dia. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.