Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jadi Presidensi G20, Jokowi Ingin WNI Bangga Pada Indonesia

Kamis, 11 November 2021 22:12 WIB
Presiden Jokowi memberi sambutan pada Perayaan Hari Ulang Tahun ke-10 Partai Nasdem Tahun 2021, Kamis (11/11) siang. (Foto: BPMI Setpres/Kris)
Presiden Jokowi memberi sambutan pada Perayaan Hari Ulang Tahun ke-10 Partai Nasdem Tahun 2021, Kamis (11/11) siang. (Foto: BPMI Setpres/Kris)

RM.id  Rakyat Merdeka - Terpilihnya Indonesia  menjadi Presidensi G20 adalah suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi pada Perayaan Hari Ulang Tahun ke-10 Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Tahun 2021, Kamis (11/11). 

“Sebuah kehormatan Indonesia untuk menjadi Presidensi, menjadi Keketuaan G20. Nanti kita akan menyelenggarakan KTT-nya di Indonesia, di Pulau Bali dan kota-kota lain,” ucapnya. 

Eks Gubernur DKI ini menambahkan, dengan memegang Presidensi G20 terhitung, mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022, Indonesia akan menyelenggarakan kurang lebih 150 pertemuan terkait keuangan, iklim, serta ekonomi digital. 

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan, Indonesia adalah negara berkembang pertama yang menjadi Presidensi G20.  

Baca juga : OJK Cabut Izin Usaha PT OVO Finance Indonesia

“Posisi strategis seperti ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, karena betul-betul kita duduk setara dengan negara-negara maju. Bagaimana kita bisa mendongkrak, bagaimana kita bisa memanfaatkan posisi ini untuk kepentingan nasional kita, tidak ada yang lain, kepentingan nasional kita,” ujarnya. 

Jokowi menyebutkan, selain menjadi Presidensi G20, Indonesia juga akan menerima tongkat ketua di ASEAN yang diperkirakan terlaksana pada Oktober atau November tahun 2022. 

Dengan dipercayanya Indonesia menjadi pemimpin, Presiden berharap masyarakat Indonesia ikut merasakan kebanggaan yang sama. Masyarakat Indonesia pun harus merasa terhormat di antara negara-negara lain. [MFA]

“Saya juga ingin, kita semuanya juga ingin, warga negara kita ini juga dihormati, dihargai oleh warga negara lain di manapun WNI kita berada,” imbuh Presiden. 

Kepala Negara juga menegaskan bahwa mental inferior, inlander, dan terjajah yang masih ada di dalam diri bangsa Indonesia harus dihilangkan. 

Baca juga : Pensiun, Firli Bahuri Bangga Jadi Anggota Polri

“Saya tidak ingin mental inferior, mental inlander, mental terjajah ini masih ada yang masih bercokol di dalam mentalitas bangsa kita,” tuturnya. 

Menurut Presiden Jokowi, untuk mengatasi mentalitas seperti itu maka masyarakat Indonesia harus mulai membangun rasa percaya diri serta rasa optimisme sebagai bangsa pemimpin. 

“Jangan sampai kita kehilangan orientasi itu dan itulah yang dinamakan gerakan perubahan, gerakan restorasi ya di situ,” tandasnya. 

Di akhir sambutan, Kepala Negara mengungkapkan bahwa Indonesia sangat kaya dengan warisan peradaban dan ajaran budi pekerti. 

Hal tersebut adalah sebuah warisan yang sangat penting untuk memperkuat identitas dan memperkuat karakter bangsa. 

Baca juga : Serentak! Partai Gelora Gelar Doa Bersama Untuk Pahlawan Indonesia

Presiden juga berpesan agar nilai-nilai tersebut terus dijaga dan dipelihara. 

“Ada seni dan budaya yang kita miliki, yang sangat beragam, itulah kekuatan kita. Dan setelah pembangunan infrastruktur secara masif, kita sekarang berkonsentrasi kepada pembangunan sumber daya manusia, pengembangan kualitas sumber daya manusia, karena itulah yang akan menjadi fondasi kita dalam menghantarkan bangsa ini untuk maju ke depan,” pungkasnya. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.