Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Ajak APEC Bangkit Bersama Dalam Pemulihan Ekonomi

Sabtu, 13 November 2021 08:03 WIB
Presiden Jokowi mengikuti KTT APEC dari Lombok Resort and Villa, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (12/11). (Foto: BPMI Setpres/Kris)
Presiden Jokowi mengikuti KTT APEC dari Lombok Resort and Villa, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (12/11). (Foto: BPMI Setpres/Kris)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengajak seluruh ekonomi di Asia-Pacific Economic Partnership (APEC) untuk bangkit bersama, kuat bersama, dan berkelanjutan di tengah pemulihan ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian. 

Hal tersebut diutarakan oleh Presiden Jokowi saat menyampaikan pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC ke-28 yang digelar secara virtual, pada  Jumat (12/11). 

“Kita harus memperkuat kerja sama untuk bangkit bersama, kuat bersama, dan berkelanjutan,” ujar Presiden Jokowi. 

Oleh karena itu, Jokowi mengajak APEC untuk fokus pada tiga hal. Pertama, harus segera membuka mobilitas yang aman di kawasan, untuk mempercepat pemulihan ekonomi. 

Baca juga : Jokowi Tantang Sean Gelael Berlaga Di Formula E

Menurut Presiden, seluruh ekonomi APEC harus bersama-sama mempercepat pencapaian target cakupan vaksinasi di kawasan. Selain itu, juga menyepakati pengaturan jalur khusus bagi pelaku perjalanan tervaksinasi antarekonomi APEC. 

Kedua, Presiden mendorong ekonomi APEC untuk mewujudkan ekosistem rantai pasok global yang lebih tangguh. Menurutnya, disrupsi terhadap rantai pasok dan logistik global memiliki dampak ekonomi yang besar. 

Lebih jauh, Presiden menjelaskan, bahwa pandemi Covid-19 telah mengajarkan semua negara bahwa rantai pasok global yang hanya bertumpu pada satu atau dua negara sangat rawan, terutama untuk proses produksi vaksin, obat, alat-alat kesehatan, dan produk-produk penting lainnya. 

“Kita harus mengoreksinya dengan membangun rantai pasok dunia yang lebih merata di kawasan, untuk memitigasi risiko serupa di kemudian hari. Biaya pengangkutan kontainer yang saat ini naik sampai tiga kali lipat dibandingkan sebelum pandemi juga memukul eksportir dan importir. Akar masalah harus dicari dan segera kita selesaikan,” jelasnya. 

Baca juga : Menko Airlangga Ajak Investor Investasi Di Kawasan Ekonomi Khusus

Ketiga, Presiden mendorong transisi menuju pembangunan ekonomi berkelanjutan dan hijau. 

Jokowi berpandangan, bahwa pembangunan ekonomi berkelanjutan dan hijau adalah masa depan ekonomi dunia dan sebuah keniscayaan. 

Oleh karena itu, kebijakan pembangunan harus menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan mengatasi perubahan iklim. 

Menurut Presiden, semuanya harus win-win dan berimbang, dan bukan dengan pendekatan zero-sum di antara tiga tujuan itu. 

Baca juga : Kontribusi Perdagangan Ritel Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

“APEC harus dapat memfasilitasi investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi rendah karbon. Transisi berkelanjutan dan hijau harus semakin diintegrasikan ke dalam berbagai ranah kerja sama APEC,” tandasnya. 

Turut mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.