Dark/Light Mode

Kalau JK Bersedia Jadi Ketum PBNU

Kiai Said Dapat Lawan Berat

Senin, 15 November 2021 07:50 WIB
Jusuf Kalla dijagokan maju sebagai calon Ketua Umum PBNU. (Foto: Instagram/jusufkalla)
Jusuf Kalla dijagokan maju sebagai calon Ketua Umum PBNU. (Foto: Instagram/jusufkalla)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla tiba-tiba dijagokan maju sebagai calon Ketua Umum PBNU. Usulan ini masih sebatas wacana, bukan pernyataan langsung dari JK. Namun, kalau JK memang bersedia jadi calon Ketum PBNU, maka sudah dipastikan Kiai Said Aqil Siradj yang diunggulkan akan merebut kursi orang nomor 1 NU untuk ketiga kalinya itu, bakal menemui lawan berat.

Sebulan jelang Muktamar ke-34 PBNU di Lampung, bursa perebutan kursi ketua umum masih didominasi oleh 2 bakal calon. Yakni Kiai Said Aqil selaku incumbent 2 periode dan Katib Aam PBNU, Kiai Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Belum ada tokoh lain di luar 2 nama itu yang dijagokan dan punya basis dukungan yang kuat.

Baca juga : Kiai Said Dijawab Istana

Namun, kemarin, tiba-tiba kata kunci PBNU di media sosial Twitter mendadak ramai. Banyak warganet yang rame-rame membahas soal Muktamar NU yang akan digelar pada 23-25 Desember mendatang. Pemicunya adalah wacana JK yang didorong-dorong maju sebagai calon Ketum PBNU.

Kemunculan nama JK di bursa Muktamar NU ini, pertama kali dilontarkan oleh Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution. Syahrian terang-terangan mendorong JK agar ikut bersaing dalam pemilihan Ketua Umum PBNU. Menurut dia, JK punya cukup banyak pengalaman sehingga layak memimpin PBNU.

Baca juga : Alumni HI UI Bentuk Organisasi, Bertho Jadi Ketum, Arif Ketua Dewan Penasihat

“Seandainya beliau berkenan memimpin NU ke depan, tentu makin membuat besar organisasi Nahdliyin,” kata Syahrial, lewat keterangan tertulis, kemarin.

Apa JK memenuhi persyaratan? Kata dia, di NU, JK bukan hanya sebatas nahdliyin biasa. Meskipun jarang membawa seragam NU, sebenarnya JK masuk dalam jajaran kepengurusan PBNU 2015-2020, sebagai Mustasyar atau dewan penasihat. Di Mustasyar NU, JK menjabat bersama kiai-kiai sepuh, seperti Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus dan Nasarudin Umar.

Baca juga : Resmi Jadi Pelatih, Xavi Janji Bawa Barcelona Menang Terus

“Dengan segala pengalaman dan kemampuannya, saya yakin NU ke depan akan makin besar di bawah kepemimpinan Pak JK. Hanya kesediaan beliau saja yang harus ditanyakan,” jelas Syahrial.

Bagaimana tanggapan JK? Saat dikontak tadi malam, Jubir JK Husain Abdullah irit bicara. “Sejauh ini belum ada tanggapan dari Pak JK,” kata Husain, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.