Dark/Light Mode

Tetap Siaga Hadapi Varian Baru Covid-19

Kekebalan Kita Mampu Lawan Anak Cucu Delta

Selasa, 16 November 2021 07:30 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers terkait Evaluasi PPKM di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/11/2021). (Foto: Setkab)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers terkait Evaluasi PPKM di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/11/2021). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Varian Delta Covid-19 saat ini sudah beranak cucu atau terus bermutasi mengikuti keadaan lingkungan sekitarnya. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kekebalan yang terbentuk di masyarakat lewat vaksinasi sudah cukup untuk melawan anak dan cucu varian Delta.

Budi menjelaskan, varian dengan kode B1617.2 itu sudah bermutasi menjadi varian AY4, AY23, AY24, kemudian varian AY4 bermutasi lagi menjadi AY4.2 alias varian Delta plus, yang kini mewabah di Inggris.

“Jadi, AY4 cucunya keluar AY4.2, itu yang sekarang lagi banyak ada di Inggris disebut varian Delta plus. Di Indonesia, AY4 sudah ada, AY23 sudah ada, AY24 sudah ada, AY4.2 belum ada,” beber Budi saat jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Pembatasan Dan Pengawasan Penting, Jangan Kecolongan

Dia mengatakan, meski sudah bermutasi, pencegahannya tetap sama. Yakni, menjalani protokol kesehatan 5M, yang meliputi memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas serta mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Diingatkan Budi, semua varian Delta, baik orang tuanya, subvarian atau anaknya, subsubvariannya atau cucunya, memiliki mutasi genetik yang mirip.

“Kesimpulan kami sampai sekarang, kalau ada masuk anak atau cucunya, Insya Allah harusnya kekebalan yang sudah terbentuk di masyarakat kita masih cukup menanggulangi penyebaran ini,” tutur mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu.

Baca juga : Wisata Bangkit, Sandiaga Hadirkan Lapangan Kerja Untuk Difabel

Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes (Balitbangkes) mencatat, per 13 November, sebaran kasus mutasi Covid-19 yang tergolong Varian of Concern (VoC) di Indonesia sudah mencapai 4.830 kasus.

Varian Delta paling banyak ditemukan di Indonesia dengan total 4.732 kasus. Disusul, varian Alfa sebanyak 76 kasus, dan varian Beta 22 kasus. Sementara varian P1 Gamma yang juga masuk dalam kategori VoC belum terdeteksi di Indonesia.

Ribuan temuan varian itu teridentifikasi melalui metode pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan Balitbangkes terhadap 8.578 spesimen.

Baca juga : Kemenkes Tes Acak 2,5 Juta Anak Sekolah Tiap Bulan Lho

Budi berharap, Indonesia sudah cukup kuat menghadapi varian baru tersebut. Kekebalan masyarakat yang terbentuk dari vaksinasi sudah cukup untuk melawan Delta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.