Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

Catatan :
MUHAMAD FIKY
MUHAMAD FIKY
RM.id Rakyat Merdeka - Bekerja sebagai pilot memang menjadi impian banyak orang. Selain bergengsi tinggi, finansial yang didapat pun sangat besar. Tapi, profesi pilot banyak resikonya. Terutama saat merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Seorang pilot harus rela tidak berlebaran bersama keluarga. Pekerjaan pilot sama dengan pekerjaaan wartawan. Dua profesi mulia ini tidak mengenal libur meski hari itu hari Lebaran. Hari libur itu sangat mahal dan berharga.
Baca juga : Bala Bantuan Dari Langit
Seperti dikisahkan, Ikbal (24), salah satu co-pilot dari maskapai Garuda Indonesia. Co-pilot termuda asal Kota Bekasi ini merasa bahagia bisa merayakan Lebaran tahun ini bersama keluarga besarnya. Lebaran itu sangat berarti.
Berkumpul bersama orang tua dan adiknya sambil makan ketupat, dan opor ayam. Ditambah piknik bersama keluarga adalah momen terindah selama hidupnya menjadi pilot. “Momen rayakan Lebaran di rumah itu sesuatu banget. Apalagi kalau sudah berkeluarga. Ketemu anak dan istri rasanya seperti di surga saja,”kata Ikbal sambil tertawa lepas.
Baca juga : Mudik Lebaran, Konsumsi LPG Naik
Selama tiga tahun mengudara, baru tahun ini dirinya bisa libur dan merayakan Lebaran di rumah. Sebelumnya, Ia tidak pernah libur. Selalu terbang saat Lebaran. Merayakan Lebaran itu kadang di daerah orang. Kadang di udara saat penerbangan. Namun begitu, Ia tetap semangat dan enjoy menjalankan tugasnya sebagai co-pilot, meski Lebaran di luar.
“Tahun ini, saya bersyukur bisa Lebaran di rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarga besar adalah hal yang sungguh istimewa,” katanya Untuk menjadi seorang pilot, Ikbal bercerita. Sejak tamat SMA, Ia melanjutkan pendidikan ke sekolah profesi pilot. Di sana, ia berhasil menempuh sekolah pilot dalam satu tahun.
Baca juga : ABK Indonesia Bahagia Berlebaran di Helsinki
Setelah lulus sekolah pilot, Ia dipercaya magang sekaligus bekerja di maskapai terbesar pemerintah, yaitu Garuda Indonesia, saat ini. Dirinya pun bangga bisa bergabung di penerbangan BUMN ini. “Tidak mudah masuk maskapai BUMN. Seleksi sangat ketat.
Saya bersyukur bisa diterima dan bergabung sama Garuda Indonesia,”ucapnya. Sebagai Co-pilot, Ia juga mahir menerbangkan pesawat dan mengelola penerbangan bersama pilot. Dalam penerbangan, co-pilot itu selalu memantau jalannya mesin dan ikut membantu captain dalam hal navigasi. ***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya