Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belagunya Harga Jengkol

Minggu, 23 Juni 2019 04:08 WIB
Ngopi - Belagunya Harga Jengkol
Catatan :
MUHAMMAD RUSMADI

RM.id  Rakyat Merdeka - Mas Arjo, yang sedang “dinas” di Warung Tegal Pak Haji Soma masih mengaku heran. Pasalnya, selama dia jaga warung sejak awal Ramadan lalu, menu Semur Jengkol, salah satu menu favorit yang biasa dia sajikan di warungnya, belum juga bisa tampil di “etalase” wartegnya.

“Kancing lurahnya mahal banget! Jadi prei dulu. Nggak ada!” keluhnya sambil bercanda. “Kancing Lurah” adalah sebutan gaul buat jengkol. Suka-suka dia. Kadang juga dia bilang “Kancing Lepis”. Maksudnya, Levi’s. 

Apa boleh buat. Pecandu jengkol yang biasa menjadi customer setia di wartegnya terpaksa melanjutkan puasa jengkol. Meski bulan puasa sudah lumayan lama lewat.

Baca juga : Bala Bantuan Dari Langit

Sejatinya, jengkol adalah sajian kuliner khas Nusantara. Bukan impor, maksudnya. Jadi mestinya sih takkan terpengaruh fluktuasi rupiah. Katakanlah gara-gara kena dampak gonjang-ganjing perang dagang Amerika Vs Tiongkok. Atau, anjloknya harga sawit, atau batubara di pasar internasional, misalnya.

Di Betawi, terlebih dengan sajian momen Lebaran lalu, memang terkenal dengan sajian kuliner Semur Jengkolnya. Namun sebenarnya, di kawasan daerah di Indonesia lainnya pun mengenal yang namanya jengkol ini. Tentu dengan istilah lokal khas daerah masing-masing. 

Penyajiannya pun tak melulu buat lauk makan. Di Kalimantan Selatan misalnya, jengkol malah biasa disajikan sebagai hidangan cemilan atau kudapan. Setelah direbus lumayan lama terlebih dahulu untuk menghilangkan aromanya yang kuat --sehingga tak semua orang menyukainya, lalu dinikmati dengan dicocol ke Tahi Lala. Yaitu perasan santan yang direbus sambil terus diaduk. Ketika mendidih, didinginkan. Kemudian santan kentalnya dimasak di wajan hingga keluar minyak. Kemudian ditambahkan lada bubuk, gula dan garam secukupnya. Hmmmh!

Baca juga : Jagung Pak, Bukan Jengkol Atau Petai

Saya bahkan pernah membaca sebuah referensi Resep Jengkol hingga 5.666 variasi olahan! Mulai jenis Jengkol Balado, Jengkol Teri Balado, Jengkol + Daur Ulang Sambel Terasi Jengkol, Rendang Jengkol, Goreng Jengkol Garam, Jengkol Cabe Asam, Sambal Jengkol, Jengkol Goreng Betawi, Pecak jengkol, Gulai Jengkol Campur Daun Singkong, Telor dan Ikan Asap, bla, bla, bla!! Luar biasa bukan!? Tentunya bukan buat anda yang punya rematik atau mungkin asam urat! Karena bakal tambah parah! Hehe

Tapi di Warteg Bahari Haji Soma yang ditunggui Mas Arjo dan istrinya ini, hanya menyajikan satu menu jengkol tadi. Semur Jengkol. Tapi ya itu tadi, Mas Arjo mengaku heran, harga jengkol hingga hari ini masih juga belum kompromi. Tak terjangkau. “Nggak untung jualnya,” katanya, dengan aksen “ngapak” Tegal.

Bahkan, sekali pun sudah usai Lebaran ketika harga beberapa komoditas pangan terpantau sudah mulai turun dan stabil di pasaran. Namun jengkol masih belagu! Sok jadi makanan elit.  Harganya, ujar Mas Arjo lagi, masih Rp 80 ribuan per kilogram.

Baca juga : Mobil Melayang, Gagal Ke Senayan

Padahal harga normal jengkol sebelumnya hanya berkisar Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kg. "Sebenarnya sudah sejak 2 mingguan pertama bulan puasa sudah mahal. Tapi ini belum turun-turun juga,” ujarnya nggak habis pikir. 

Setelah mereka yang kampungnya tak bisa dijangkau kecuali hanya dengan pesawat tak mampu mudik tahun ini --kecuali dengan kapal laut dengan waktu tempuh yang lebih lama, dan harganya bisa jadi mirip-mirip, gara-gara harga tiket naik jadi dua kali lipatnya. Kini, kuliner sederhana berupa jengkol ini pun masih belum juga kunjung bersahabat. 

“Nggak apa-apa. Baik sangka saja. Toh Gusti Allah tergantung sangkaan hamba-Nya. Anggap saja Allah makin melimpahkan kasih sayangnya pada kita. Bukankah kata Kanjeng Nabi, bila Gusti Allah cinta pada sekelompok hamba-Nya, Dia pasti akan menguji mereka?” kata Gus Ustaz. Aamiin… 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :