Dark/Light Mode
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
RM.id Rakyat Merdeka - Setiap pesta demokrasi, entah Pilkada. Atau Pilpres seperti yang sebentar lagi digelar, pembicaraan di masyarakat bawah masih sering terdengar; “Kemarin calon x ngasih segini.” “Emang dia ngasih berapa?”
“Kalau dikasih segini, kita mau nyoblos daaah.” Dan seterusnya. Si calon pemberi, membahasakannya sekadar pemberian “bingkisan”. Atau beragam istilah lainnya. Maksud mereka, bukan politik uang.
Baca juga : Tunggal Putra RI Lolos Babak I dan II Iran Fajr
Ada yang tak terlalu percaya, praktek bingkisan demikian efektif mempengaruhi pilihan seseorang. Hingga juga ada istilah, “Ambil saja uangnya. Jangan pilih orangnya.”
Tentu hal ini hanya berlaku bagi mereka yang sudah punya iman politik yang kokoh. Tak goyah oleh godaan apapun. Sayangnya, fakta di lapangan tak jarang memperlihatkan, bingkisan ini ternyata malah ngefek.
Baca juga : Arjuna Pun Salah Merapal Doa
Bahkan, sekalipun “si raja sawer” ini berstatus tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) misalnya. Kesaktiannya mempengaruhi pemilih masih terbukti ampuh.
Apa si tersangka itu terpilih karena murni dicintai rakyatnya? Di saat sosok KPK masih dipercaya rakyat banyak? So, apalagi kalau bukan kekuatan sawerannya itu?
Baca juga : Alexis Sanchez Dipuji Solskjaer
Di sisi lain, sepertinya si calon juga tersandera oleh tradisi ini. Inilah yang kemudian turut membuat biaya politik kian tinggi. Padahal, bukankah biaya kampanye tanpa saweran menyawer ini pun juga sudah tak bisa dibilang murah?
Muncullah kemudian, jurus berpikir jangka pendek seperti ini yang terus melekat di kepala kaum akar rumput. Bahayanya tentu, ketika pemodal kuat memainkan kendang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.