Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pasrah Lebaran Di Rumah Saja

Kamis, 29 April 2021 06:30 WIB
Ngopi - Pasrah Lebaran Di Rumah Saja
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran pada tahun ini. Semua moda transportasi darat, laut, udara, kereta akan dibatasi sepanjang 6-17 Mei 2021. Tercatat sudah dua kali Lebaran warga ibu kota dilarang pulang ke kampung halaman.

Keinginan mudik ke kampung tercinta terus membuncah. Maklum sudah dua tahun lamanya tidak bertemu dengan mertua tercinta. Hal itu dirasakan sekali oleh Yudi, salah seorang tetangga rumah di Pondok Petir, Bojongsari, Depok.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, setiap tahun Yudi dan keluarganya selalu mudik ke kampung mertuanya di Gombong, Jawa Tengah. Banyak oleh-oleh yang dibawa, mulai biskuit, roti, hingga kue kering khas Depok. “Mertua rindu dengan oleh-oleh kue kering khas Depok,” ujar Yudi mengenang.

Baca juga : Momen Tingkatkan Syukur

Setiap tahun, Yudi bersama Istri dan anaknya naik angkutan umum berupa bus. Kendaraan berukuran besar itu dipilih karena ongkosnya terjangkau dan tempat pemberhentianya tidak jauh dari rumah mertua. “Kalau naik travel ongkosnya mahal,” kata Yudi sambil mengerutkan dahi.

Dia kemudian membandingkan. Bila naik bus hanya mengeluarkan ongkos sebesar Rp 150 ribu per orang. Sedangkan bila naik mobil travel harus mengeluarkan Rp 300 ribu per orang. “Kalau tiga orang sudah Rp 900 ribu kalau naik mobil travel,” kata dia.

Namun demikian, tahun ini rencananya Yudi memilih naik mobil travel. Alasanya, dia baru mendapat libur kerja tepat tanggal 6 Mei. Hari di mana mudik resmi dilarang pemerintah. Sehingga bisa dipastikan seluruh kendaraan umum tidak akan beroperasi secara normal.

Baca juga : Ayo Baca Kamus

“Kalau travel (gelap) biasanya masih berani beroperasi. Sopirnya sudah hafal jalan tikus untuk menghindari pemeriksaan petugas,” kata pria 36 tahun ini.

Yudi mengaku sudah mengontak beberapa sopir travel kenalannya di Gombong, Jawa Tengah. Mereka tahun lalu berhasil meloloskan beberapa pemudik dari ibukota ke kampungnya di tengah larangan mudik lebaran 2020.

“Tapi dari empat sopir kenalanya, tiga sopir sudah nyerah duluan. Mereka takut tertangkap karena membawa pemudik gelap. Soalnya tahun ini penjagaanya lebih ketat dibanding tahun lalu,” kata Yudi

Baca juga : Belajar Dari Kiai Puntadewa

Kini harapanya tinggal ke satu sopir travel kenalanya. Bila sopir tersebut berani beroperasi di tengah larangan mudik, Yudi mengaku akan mudik bersama keluarganya. “Tapi kalau nggak berani operasi, ya terpaksa tahun ini lebaran di rumah saja,” kata Yudi dengan pasrah.

Dia memaklumi larangan mudik yang dibuat pemerintah. Sebab, tujuanya baik untuk mengurangi penyebaran virus Corona yang biasanya meningkat usai libur panjang. “Semoga tahun depan mudik tak lagi di larang dan pandemi sudah hilang,” tutup Yudi dengan penuh harap. [Ahmad Lathif Rosyidi/Wartawan Rakyat Merdeka]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.