Dark/Light Mode

Pahlawan Wariskan Semangat Berjuang

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Belajar Dari Sejarah Bangsa

Kamis, 18 November 2021 07:25 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan sambutan pada acara Kuliah Umum Ketua Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA) Tinton Soeprapto, di UNHAN, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/11/2021). (Foto: Dok. MPR RI)
Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan sambutan pada acara Kuliah Umum Ketua Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA) Tinton Soeprapto, di UNHAN, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/11/2021). (Foto: Dok. MPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengajak kalangan kampus menghimpun kembali catatan sejarah perjuangan bangsa. Pasalnya, sejarah perjuangan bangsa terserak di ruang perpustakaan dan terlupakan oleh dinamika peradaban.

Bambang Soesatyo bilang, legasi sejarah yang diwariskan para pahlawan, bukan sekadar hamparan tanah merdeka kaya akan sumber daya. Para pahlawan juga mewarisi semangat perjuangan dan pengorbanan.

Baca juga : Bamsoet Ingatkan Pentingnya Belajar Dari Sejarah

“Semangat perjuangan dibangun oleh fondasi rasa cinta Tanah Air dan bangsa, serta disatukan oleh tekad dan komitmen kebangsaan,” ujar Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo di UNHAN, Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Ketua DPR ke-20 ini mengapresiasi prakarsa UNHAN memberikan kesempatan kepada Ketua Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA) Tinton Soeprapto untuk memaparkan kuliah umum. Kuliah bertajuk ‘Sejarah Pendirian PETA dan Keterlibatannya pada Perjuangan Meraih Kemerdekaan Republik Indonesia’.

Baca juga : Percepat Pemulihan Pariwisata, Sandiaga Uno Libatkan Milenial Dan Gen Z

Menurutnya, materi tersebut penting untuk disimak. Karena kedudukan dan peran strategis PETA sebagai cikal bakal lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta memaknai kembali kontribusi PETA sebagai pejuang perintis yang telah menghadirkan negara Indonesia Merdeka.

Bamsoet bilang, sejarah mencatat transformasi PETA sebagai cikal bakal TNI. Diawali dengan lahirnya Tentara Keamanan Rakyat atau TKR pada 5 Oktober 1945, yang menempatkan para mantan anggota PETA sebagai personil inti TKR.

Baca juga : Puing Sisa Bongkaran Tutupi Sumur Resapan

Transformasi berlanjut pada 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, dan berubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia pada 26 Januari 1946, hingga akhirnya menjadi Tentara Nasional Indonesia atau TNI pada 3 Juni 1947.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.