Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

HNW Harap Film Indonesia Usung Budaya Dan Nilai Agama

Kamis, 25 November 2021 18:51 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Bukan Membatasi Kreatifitas

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, konstitusi Indonesia memang beberapa kali berganti atau berubah, dari UUD 1945, Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS), Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS), kembali ke UUD 1945, hingga amandemen UUD NRI 1945 yang berlaku hingga saat ini.

"Dalam perjalanan konstitusi kita,  Pancasila tidak pernah berubah dalam penyebutan sila pertama selalu Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini menunjukkan nilai-nilai agama bagian dari HAM yang diakui dan dijamin oleh negara," ingatnya.

Baca juga : Setahun Online Di Indonesia, TREVO Mengudara Di Ibu Kota

Oleh karena itu, menurut HNW, dalam pelaksanaan hak asasi manusia, penting sinkronisasi kreasi seni budaya termasuk dalam hal perfilman dengan nilai-nilai agama yang dari dulu dianut oleh Bapak Bangsa yang menyepakati Pancasila dan UUD 1945.

"Karena hakekatnya HAM yang disepakati dan diberlakukan di Indonesia bukanlah HAM yang liberal. Jadi, selain Hukum dan Konstitusi di Indonesia melarang Separatisme, Komunisme, Terorisme, yang bisa jadi rujukan sensor, konstitusi Indonesia juga tidak menganut madzhab HAM yang bersifat liberal," sebutnya.

Namun, lanjut HNW, ini bukan berarti akan hanya menghadirkan pembatasan kreatifitas dalam seni perfilman, terbukti di Indonesia bisa menghadirkan film-film unggulan sekalipun tetap bernuansa keagamaan, dakwah dan diterima sangat baik oleh publik termasuk di kalangan milenial.

Baca juga : Perkuat Kerja Sama, Indonesia-Denmark Bangun Konsep Pelayaran Hijau

Misalnya film Ayat-Ayat Cinta bahkan menyabet sekaligus 5 penghargaan terbaik dalam Film Festival Bandung (2008). Juga sinetron Para Pencari Tuhan, dinobatkan sebagai Sinetron Paling Ngetop Sepanjang Masa, karena terus bertahan selama 14 tahun dan tetap mendapat apresiasi tinggi bahkan penghargaan dari Jepang.

Juga film Nussa, yang ditayangkan di Malaysia dan Korea Selatan, bahkan memenangkan Piala Citra 2021 sebagai film animasi terpanjang dan terbaik.

"Jadi teruslah berkarya, hadirkan film-film berkualitas termasuk yang bernuansa agama dan dakwah digital untuk kaum milenial yang tak mendikotomikan agama dan budaya, karena keduanya bisa beriringan hadirkan produk film bernuansa dakwah yang unggulan," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.