Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gelar Sarasehan Bareng Untirta

MPR Ingatkan Sejarah Perjuangan Kaum Muda

Selasa, 7 Desember 2021 07:57 WIB
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Setjen MPR Budi Muliawan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Kota Serang, Banten, akhir pekan  lalu. (Foto: Ist)
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Setjen MPR Budi Muliawan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Kota Serang, Banten, akhir pekan  lalu. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Setjen MPR Budi Muliawan menguraikan dinamika pergerakan nasionalisme di tanah air. Budi memaparkan ini saat menjadi narasumber dalam diskusi dengan tema Bangkitkan Semangat Nasionalisme Bagi Generasi Muda, Sarasehan Kehumasan MPR, Menyapa Sahabat Kebangsaan yang digelar di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Kota Serang, Banten, akhir pekan lalu.  

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Program Pendidikan FH Untirta, Nurikah, Ketua Pelaksana Acara Lili Suriyanti, Kepala Bidang Hukum Tata Negara FH Untirta, Lia Riesta Dewi, serta civitas akademika Untirta.

Budi menuturkan paham kebangsaan atau nasionalisme muncul di tanah air pada tahun 1908. Dengan berdirinya pergerakan Budi Utomo. Dikatakannya, organisasi ini didirikan oleh mahasiswa yang menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA).Tokoh-tokoh organisasi ini adalah Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, dan Soeraji.

Baca juga : Gelar Pernikahan Palsu Biar Diperhatikan Mantan

"Hari berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingai sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Organisasi ini memiliki tujuan Indonesia merdeka," tuturnya.  

Beberapa tahun sebelumnya, menurut alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, sudah ada organisasi yang melawan kebijakan pemerintah kolonialisme Belanda yang tidak adil. Organisasi itu bernama Sarekat Dagang Islam. Organisasi ini lahir di Solo, 16 Oktober 1905.

Organisasi ini menurut Budi Muliawan sebagai organisasi yang pertama lahir di masa pergerakan. Organisasi yang dibentuk oleh Hadji Samanhoedi itu merupakan perkumpulan pedagang Islam yang menentang politik Belanda yang telah memberi keleluasaan masuknya pedagang asing untuk menguasai sektor perekonomian pada masa itu.  

Baca juga : Terima Hikmahbudhi, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Etika Bermedsos

Dalam keberlanjutan, organisasi ini berubah menjadi Sarikat Islam dengan tokoh penggerak yang sangat popular, yakni Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. Tjokroaminoto ini selanjutnya menjadi Bapak Bangsa.  

Dinamika pergerakan kebangsaan di tanah air menurut Budi, semakin membesar dengan adanya Kongres II Pemuda yang terjadi pada Tahun 1928 di mana dalam kongres yang diikuti oleh berbagai mahasiswa dengan berbagai latar bekalang itu menghasilkan sumpah yang sangat monumental dengan sebutan Sumpah Pemuda.

"Kemudian berlanjut pada gerakan pemuda mahasiswa pada tahun 1945, 1966, dan 1998. Apa yang dilakukan oleh mahasiswa mempunyai dampak yang besar pada bangsa dan negara," tambahnya.  

Baca juga : Indonesia-Singapura Tingkatkan Kerja Sama Penanganan Covid-19

Menurut alumni Program Magister Ilmu Hukum Universitas Indonesia itu, nasionalisme sifatnya tidak mononton. Ia bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Disebut revolusi industri yang terjadi pada tahun 1760-1850 berpengaruh besar terhadap perkembangan paham ini.

Revolusi industri menyebabkan terjadi perubahan besar-besaran pada berbagai bidang dengan dampak besar pada perubahan tatanan dunia. Perubahan ini berawal dari Inggris hingga menyebar ke seluruh benua dan negara lainnya.  
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.