Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Polemik Warga Wadas

Gus Muhaimin: Saya Sudah WA Kapolri Untuk Kedepankan Dialog

Rabu, 9 Februari 2022 12:20 WIB
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Foto: Instagram)
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) meminta agar polemik warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah segera diselesaikan melalui pendekatan dialogis.

"Saya sudah kirim pesan WhatsApp ke Pak Kapolri, untuk mengedepankan penyadaran dan dialog kepada warga yang masih menolak. Jangan ada suasana yang panas. Apalagi, suasana memungkinkan terjadinya bentrok," ujar Gus Muhaimin kepada wartawan di sela acara Ngopi Bareng Gus Muhaimin dalam acara Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Pendopo Pemkab Kudus, Jawa Tengah, Rabu (9/2).

Karena itu, Gus Muhaimin meminta kepala daerah setempat segera turun tangan, untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi.

"Hari ini, Komisi III DPR juga mengambil peran untuk menjadi jembatan (mediator) agar tidak terjadi konflik. Yang paling penting adalah dialog. Itu nomor satu untuk menjadi titik temu berbagai pihak," urainya.

Baca juga : Bertemu WADA, Raja Sapta: Segera Ada Kabar Baik Untuk Indonesia

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga meminta polisi, untuk membebaskan warga yang ditangkap, sehingga suasana menjadi kondusif.

"Warga yang ditangkap polisi, mohon dibebaskan. Ajak bicara baik-baik. Ini sesama warga bangsa memiliki hak dan kewajiban yang harus saling menghormati," tutur Gus Muhaimin.

Sekadar latar, sejumlah warga ditangkap pihak aparat kepolisian sebagai buntut masuknya ratusan aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP ke Desa Wadas pada Selasa (8/2).

Petugas gabungan itu mengawal pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang melakukan pengukuran lahan, untuk penambangan batu andesit yang akan digunakan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener.

Baca juga : Kader Kabah Diminta Jauhi Konflik Internal

Suasana memanas, ketika polisi melihat beberapa warga yang diduga membawa senjata tajam.

Polisi lalu menangkap warga yang dianggap menjadi provokator.

Pembangunan Bendungan Bener merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.

Penanggung jawab proyek tersebut adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga : Gus Muhaimin Ramal Skor 3-2 Untuk Kemenangan Indonesia Atas Thailand

Rencana konstruksi proyek bendungan telah dimulai sejak 2018, dan direncanakan rampung pada tahun 2023. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.