Dark/Light Mode

Konsolidasi FKPPI Bali, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Semangat Bela Negara

Jumat, 18 Februari 2022 21:39 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Bambang Soesatyo melakukan konsolidasi organisasi FKPPI menjelang perlehatan agenda politik nasional 2024. Bamsoet, sapaan akan Bambang, berusaha menyatukan 'anak kolong' di berbagai wilayah Indonesia untuk ikut menjaga dan setia pada Sapta Marga sebagai doktrin prajurit TNI serta Tribrata dan Catur Prasetya sebagai doktrin anggota Polri dalam menghadapi berbagai tantangan yang mencoba memecah belah bangsa melalui gerakan antitoleransi yang mengadu domba suku, ras, dan agama.

Bamsoet menegaskan, sikap politik FKPPI adalah kebangsaan. Kader FKPPI ada dalam semua partai politik. FKPPI tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana.

Baca juga : Bamsoet Dorong Pemuda Pancasila Aktif Bangun Soliditas Bangsa

"Berbaurnya ancaman militer dan non-militer menyebabkan pergeseran paradigma dalam konsepsi mengenai keamanan nasional, yang tidak lagi bersifat kasat mata dan konvensional. Melainkan bersifat kompleks, multidimensional, serta berdimensi ideologis. Di sinilah pentingnya membangun semangat bela negara sebagaimana telah diwarisi para orang tua kita di TNI-Polri," ujar Bamsoet  dalam kunjungannya ke pengurus FKPPI Bali, di Bali, Jumat (18/2).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, bela negara adalah usaha yang bersifat kolektif. Sesuai sistem pertahanan negara yang bersifat semesta, dengan melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya. Kunci sukses bela negara adalah terwujudnya sinergi dan soliditas dari seluruh elemen penopang sistem pertahanan negara tersebut.

Baca juga : Bamsoet: Selesaikan Secara Humanis

"Sistem pertahanan negara yang kita bangun telah disesuaikan dengan jenis dan potensi ancaman yang akan dihadapi. Misalnya dalam menghadapi ancaman militer, TNI berada di garda terdepan sebagai komponen utama, dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung bela negara lainnya, seperti FKPPI," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, FKPPI akan memasifkan program bela negara yang tidak hanya dilakukan di tingkat pusat. Melainkan juga dilakukan di setiap daerah. Salah satunya membangun kerjasama dengan Kementerian Pertahanan agar anggota FKPPI bisa terlibat dalam pembentukan Komponen Cadangan tahun 2022 yang ditargetkan mencapai 2.500 personel.

Baca juga : Cegah Omicron, Kapolri Kembali Ingatkan Pentingnya Vaksinasi Dan Disiplin Prokes

Sebagai pengawal ideologi Pancasila, lanjutnya, FKPPI harus senantiasa menjadi garda terdepan bangsa dalam mengajak berbagai elemen masyarakat turut terlibat dalam bela negara. Bela negara tidak hanya dimaknai sebagai perjuangan fisik. Bela negara juga mempunyai spektrum yang luas, serta meliputi banyak aspek dan dimensi.

"Sebab, konsepsi ketahanan nasional juga dibentuk oleh berbagai aspek. Antara lain ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial-budaya, dan ketahanan pangan. Mencintai produk dalam negeri, memajukan kebudayaan nasional, hingga melindungi nilai-nilai kearifan lokal seperti musyawarah dan gotong royong, juga bagian dari implementasi bela negara," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.