Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua DPR, Puan Maharani mendesak, pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah kelangkaan dan mahalnya komoditi rumah tangga sebelum bulan Ramadhan.
“Menjelang puasa Ramadhan ini, saya keliling ke wilayah Jawa Timur seperti Surabaya, Lamongan, dan Gresik. Untuk produksi tempe dan tahu, menurut pedagang dan pembeli harganya tidak dinaikkan meski harga kedelainya mahal. Sebab ukurannya diperkecil,” kata Puan di sela-sela mengunjungi Kampung Tempe di Sukomanunggal Gang I, Kelurahan Sukomanunggal, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya, Rabu (2/3).
Puan mengaku, saat dirinya mengunjungi pabrik minyak goreng (migor) di Gresik, perusahaan juga tidak mengurangi produksinya. Sehingga dia meminta untuk menyelidiki penyebab hilangnya minyak goreng di pasaran.
Baca juga : Gigi Hadid: Hati Saya Terluka
“Sekarang pertanyaannya adalah, jika produksi pabrik minyak goreng normal, kok bisa minyak goreng tersebut langka di pasaran. Makanya saya minta pemerintah untuk mengantisipasi ini, namun tidak secara ad hoc. Artinya kenapa di lapangan distribusi dan distributor ada kelangkaan minyak goreng. Ini kenapa?” ungkapnya.
Sebagai Ketua DPR, dirinya menegaskan memiliki fungsi pengawasan. Karena itu dirinya sekali lagi menekankan agar pemerintah menelusuri kelangkaan minyak goreng. “Katanya ada panic buying, apakah betul karena itu? Sebab hanya saat-saat tertuntu saja ada panic buying?” katanya.
Agar dalam waktu cepat ini bisa teratasi, dan masyarakat bisa memperoleh minyak goreng dengan harga normal, Puan minta pemerintah daerah menggelar operasi pasar (OP). “Saya minta antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah berkoordinasi untuk menggelar operasi pasar. Antara pemda dan pemerintah pusat harus sinergi untuk mengatasi masalah minyak goreng ini,” bebernya.
Baca juga : KPK Panggil Tersangka Korupsi Proyek Jalan Di Buru Selatan
Sementara itu, saat mengunjungi Kampung Tempe di Sukomanunggal, Puan juga mengunjungi sejumlah perajin. Termasuk diskusi dengan Ketua Paguyuban Perajin Tempe Sukomanunggal, Markuat.
Lawatan Puan yang didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Whisnu Sakti Buana itu menanyakan, masalah apa yang menjadi kendala para perajin tempe.
“Soal harga kedelai bisa disiasati dengan mengecilkan ukuran tempe. Bantuan yang mereka butuhkan adalah tempat untuk merebus kedelai yang saat ini masih terbuat dari drum. Makanya nanti melalui Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) kami akan bantu apa yang dibutuhkan. Yakni menggunakan wadah dari dari bahan stainless,” pungkasnya. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya