Dark/Light Mode

Pemerintah Diminta Tingkatkan Upaya Pemulihan Korban Bencana Alam

Jumat, 4 Maret 2022 16:49 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bencana alam semakin sering terjadi di tanah air. Manajemen pemulihan dampak bencana harus terus ditingkatkan agar penderitaan masyarakat terdampak tidak berkepanjangan.

"Bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir dan erupsi gunung berapi yang berdampak pada kehilangan tempat tinggal bagi para korban, harus menjadi perhatian bersama," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/3).

Data dari laman resmi BNPB sejak 1 Januari 2022 hingga 24 Februari 2022 menyebutkan akibat sejumlah bencana seperti banjir, cuaca ekstrem, gelombang pasang dan abrasi serta gempa bumi di berbagai daerah di Indonesia tercatat korban 25 orang meninggal dunia, satu orang hilang, 1,071 juta orang menderita dan mengungsi serta 106 luka-luka.

Baca juga : KPK Ajak Negara Anggota G20 Tingkatkan Peran Audit Dalam Pemberantasan Korupsi

Sedangkan properti yang dinyatakan terdampak dan mengalami kerusakan akibat sejumlah bencana itu sejumlah 14.262 rumah. Baru dua bulan tahun 2022 berjalan, ujar Lestari, lebih dari satu juta jiwa harus mengungsi akibat bencana alam dan lebih dari 14 ribu rumah rusak.

Kondisi tersebut, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus mendapat perhatian serius para pemangku kepentingan di pusat dan daerah. Karena, tambahnya, dengan kondisi di kawasan Nusantara yang rawan bencana alam ini potensi terjadinya bertambahnya korban jiwa dan kehilangan tempat tinggal akan sangat besar.

Sehingga para pemangku kepentingan, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus segera melakukan upaya pemulihan dampak bencana yang ada.

Baca juga : Ketua DPR Minta TNI-Polri Kawal Pemulihan Ekonomi & Sosial

Menurut Rerie, perlu disepakati satu mekanisme baku antara pemangku kepentingan di pusat dan daerah untuk pemulihan dampak bencana, agar upaya perbaikan hunian atau relokasi hunian di lapangan dapat segera dilakukan pasca-bencana terjadi.

Manajemen pemulihan yang terpadu, tegasnya, sangat diperlukan dalam menangani dampak bencana alam agar masyarakat terdampak dapat segera beraktivitas seperti sedia kala dan lebih produktif.

"Sebagai bentuk pencegahan, dibutuhkan mitigasi bencana yang terpadu sehingga pengetahuan masyarakat terhadap ancaman bencana dan penataan ruang di setiap daerah mampu menekan jumlah korban bila terjadi bencana alam," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.