Dark/Light Mode

Terima Dubes Lu Kang

Bamsoet: China Jadi Negara Besar Karena Miliki Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Senin, 28 Maret 2022 23:55 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang. (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang. (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menekankan, salah satu kekuatan China bisa menjadi negara besar dunia tidak lain karena memiliki rencana jangka pembangunan panjang. Sebagaimana diungkapkan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang, bahwa pada periode tahun 1970-1980 saja, China telah memiliki rencana pembangunan hingga 2050, yakni pada saat usia kemerdekaan China memasuki usia ke-100 tahun.

"Sasaran pembangunannya terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama, mewujudkan masyarakat China yang sejahtera. Tahap kedua, China menjadi negara maju. Tahap ketiga, China menjadi negara modern. Tiga tahap tersebut memakan waktu 100 tahun dari mulai kemerdekaan China pada 1 Oktober 1949 hingga perayaan ulang tahun ke-100 pada 1 Oktober 2050," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima Lu Kang, di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Senin (28/3).

Baca juga : Bamsoet Ajak Investor China Bantu Pembangunan Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, dalam fifth plenary session of the 19th CPC Central Committee yang ditutup pada 29 Oktober 2020, China juga merumuskan Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) serta Tujuan Jangka Panjang 15 tahun pada 2035. Salah satu tujuan yang akan dicapai pada tahun 2035 tersebut adalah China menjadi negara dengan kekuatan ekonomi dan militer terbesar di dunia.

Bamsoet melanjutkan, pola pembangunan China tersebut yang memiliki rencana pembangunan 100 tahun, 15 tahun, serta lima tahun, tidak ubahnya seperti Indonesia di masa kepemimpinan Presiden Soeharto. Namun, di Indonesia, pola tersebut dihapuskan pada saat memasuki reformasi. 

Baca juga : Bamsoet: PPHN Pemandu Arah Pembangunan Jangka Panjang

“Akibatnya, kini kita seperti kehilangan arah pembangunan. Karena itu, tidak salah jika kita belajar dari keberhasilan China dengan kembali memiliki rencana pembangunan yang terstruktur, sistematis, dan masif. Atas dasar itulah MPR kini sedang menyiapkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) sebagai bintang/pedoman penunjuk arah pembangunan bangsa," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, konsistensi China dalam merencanakan dan mewujudkan program pembangunannya juga terlihat dari keberhasilannya di masa lampau dalam membangun Great Wall of China sepanjang 21 kilometer yang dibangun selama lebih kurang 1.800 tahun. Melampaui begitu banyak dinasti pemerintahan.

Baca juga : Hensat: Keduanya Seirama Dalam Pembangunan

"Adanya perencanaan pembangunan jangka panjang tersebut menjadikan China yang dahulu dikenal dengan negara yang miskin dan kelaparan, berubah menjadi negara maju yang spektakuler. Tidak heran jika di 2021, GDP China tercatat mencapai 17,7 triliun dolar AS (setara Rp 254 ribu triliun)," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.