Dark/Light Mode

Bamsoet Harap Makin Banyak Perusahaan Melantai di Bursa Saham

Rabu, 26 Juni 2019 19:43 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo saat di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/6). (Foto: Istimewa)
Ketua DPR Bambang Soesatyo saat di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR, Bambang Soesatyo, berharap seiring kondusifnya suhu politik disertai dengan peningkatan iklim investasi dan bisnis di Indonesia, semakin banyak pula perusahan yang memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga akan lebih banyak investor melakukan kegiatan transaksi saham guna menggairahkan perekonomian nasional. 

"Terutama bagi perusahan yang berorientasi ekspor seperti PT Golden Flower,Tbk dengan kode POLU yang hari ini perdana melantai di BEI. Langkah ini bisa memotivasi internal perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan melakukan peningkatan kualitas dalam menghadapi persaingan global. Sekaligus meningkatkan optimisme kita bersama bahwa perekonomian Indonesia akan semakin tumbuh dengan luar biasa," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini di BEI, Jakarta, Rabu (26/6).

Baca juga : Bamsoet: Kita Harus Bangga Banyak Mahakarya Indonesia Diakui Dunia

Bendahara Umum DPP Partai Golkar periode 2014-2016 ini menambahkan, pencatatan perdana saham POLU yang dilakukan usai proses Pemilu 2019 menandakan bahwa kegiatan ekonomi dan bisnis di Indonesia masih cerah. Investor tidak perlu takut menanamkan modalnya, karena potensi pasar perekonomian Indonesia sangat besar sekali.

"Sudah ada sekitar 670 perusahaan yang melantai di BEI. Menandakan lampu indikator ekonomi Indonesia sangat cerah sekali. Investor tak perlu bimbang, jika terus menunda-nunda pada akhirnya investor jugalah yang rugi. Jangan sampai menyesel di kemudian hari, karena tak mau segera menanamkan modalnya sejak saat ini," tutur Bamsoet.

Baca juga : Anak Perusahaan BUMN Bukan BUMN

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga menyambut baik rencana PT Golden Flower, Tbk yang akan menawarkan 150 juta saham kepada publik, dengan nilai nominal penawaran Rp 100 per saham. Diperkirakan perusahaan dapat meraih dana segar sebesar Rp 15 miliar. 

"Dana yang diperoleh bisa digunakan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, biaya produksi, biaya operasional, biaya pemasaran dan lainnya. Pada akhirnya akan membantu kinerja perusahaan menjadi lebih baik lagi," jelas Bamsoet.

Baca juga : Gandeng Grab, TelkomGroup Manjakan Pelanggan IndiHome

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mendorong agar produk PT Golden Flower, Tbk terus ditingkatkan terutama untuk pasar ekspor. Melihat kinerja ekspor memiliki kontribusi paling besar bagi total pendapatan perusahaan, hal tersebut juga akan menjadi bagian penting dalam membantu negara memperoleh devisa. 

"Melihat catatan pada tahun 2018, ekspor perusahaan memiliki kontribusi sebesar Rp 418, 44 miliar dari total pendapatan di tahun 2018 sebesar Rp 438, 45 miliar. Hal serupa juga terjadi pada 2017, saat ekspor tercatat menyumbang sebesar Rp 412 miliar dari total pendapatan Rp 437,77 miliar. Semoga setelah melantai di BEI, pendapatan yang diperoleh perusahaan dari ekspor bisa melesat. Yang akhirnya, juga membantu negara dalam mendapatkan devisa," pungkas Bamsoet. [USU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.