Dark/Light Mode

Program Mekanisasi Pertanian Difokuskan di Daerah Pinggiran

Rabu, 19 Juni 2019 19:11 WIB
Direktur Alsintan Andi Nur Alam Syah (kemeja abu-abu). (Foto: Humas Kementan)
Direktur Alsintan Andi Nur Alam Syah (kemeja abu-abu). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mewujudkan pertanian modern secara merata di semua wilayah Indonesia. Karena itu, program mekanisasi pertanian harus berkembang hingga ke daerah pinggiran.

Direktur Alat Mesin Pertanian sekaligus Ketua Tim Kerja Pertanian 4.0, Andi Nur Alam Syah, mengatakan, Kementan mulai tahun ini selain fokus pada penyediaan alsintan mendukung program #SERASi juga memfokuskan program mekanisasi pertanian di daerah pinggiran. Hal ini merupakan langkah dalam mempercepat pembangunan pertanian Indonesia berbasis pertanian 4.0. 

"Selama ini kan mekanisasi pertanian lebih difokuskan di daerah di Jawa dan sentra produksi. Kita rubah, kemajuan mekanisasi pertanian difokuskan dari daerah pinggiran sehingga sektor pertanian ke depan benar-benar modern," kata Andi, di Jakarta, Rabu (19/6).

Baca juga : Air Bersih dan Sanitasi Difokuskan Kepada Korban Banjir Sultra

Pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan, ini optimistis mampu mewujudkan modernisasi pertanian di daerah pinggiran. Pasalnya, Kementan telah memiliki modal atau fondasi yang kuat dibangun Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman selama hampir 5 tahun pemerintahan Jokowi-JK.

"Dasar yang dibangun Pak Menteri untuk mekanisasi ini sangat luar biasa. Ke depan tinggal pemantapan organisasinya melalui Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) sehingga modernisasi benar-benar bisa terwujud," ujarnya.

Pemantapan bukan hanya dari sisi kuantitas, tapi fokus kepada kualitas dari bantuan. Hal ini katanya, seiring dengan arahan Mentan agar kelembagaan pengelolaan alat mesin pertanian (alsintan) semakin diperkuat.

Baca juga : Meski Anggaran Kementan Turun, Ekspor Pertanian Tetap Naik dan Kemiskinan Berkurang

"Ke depan, fasilitasi kita harap sekali sehingga bisa sustain karena sudah untung. Nah kalau sudah untung, kita tak usah nyiapin alsintannya. Makna pembangunan kan, pemberdayaan karena petani itu diberi fasilitasi supaya bergerak," beber dia.

Lebih lanjut Andi menjelaskan pemantapan alsintan dari sisi kualitas dipastikan dapat mengurangi tindak penyelewengan bantuan alsintan itu sendiri. Kemudian, alsintan tidak lagi dimiliki atau dikuasai oleh ketua kelompok.

"Sehingga ke depannya yang kita bangun adalah alsintan itu dalam satu pengelolaan melalui UPJA. Saya pikir, Pak Menteri luar biasa, tinggal kita lanjutkan. Ke depan pertanian modern sudah jalan, apalagi beliau dikasih kesempatan tetap jadi menteri pertanian," tandasnya.

Baca juga : Menpora Terima Hasil Pemeriksaan Dari BPK

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Selatan, Ramlawaty, mengatakan, program mekanisasi pertanian era Jokowi-JK benar-benar memajukan pertanian hingga ke daerah kepulauan. Pertanian dan petani itu sendiri di Banggai Kepulauan saat ini sudah mengalami kemajuan.

"Luas lahan sawah kami ada 1.000 hektare. Daerah kami merupakan daerah kepulauan, masyarakatnya mengandalkan sektor pertanian. Jadi kami dukung sekali program Kementan," katanya.

"Tahun ini Banggai Kepulauan akan diberikan bantuan traktor roda 2, kultivator, traktor roda 4, dan pompa. Kami yakin daerah kami walau di kepulauan, tapi pertaniannya modern," imbuh Ramlawaty. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.