Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Urusan Migor Mulai Redup, Urusan Gorden Coreng DPR

Senin, 9 Mei 2022 07:21 WIB
Kondisi gorden di salah satu rumah dinas anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan. (Foto: Omen/RM)
Kondisi gorden di salah satu rumah dinas anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan. (Foto: Omen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebelum Puasa, ada dua kehebohan yang jadi sorotan masyarakat. Pertama, minyak goreng (migor) yang langka, mahal dan penangkapan mafianya. Kedua, heboh DPR akan mengganti gorden senilai Rp 43,5 miliar. Nah, heboh yang pertama mulai redup, tapi kehebohan yang kedua masih saja memanas. DPR yang selama ini mendapat nilai rendah dari masyarakat pun, semakin tercoreng.

Polemik migor berlangsung berlarut-larut, sampai Kejaksaan Agung berhasil menetapkan empat tersangka. Tiga dari pengusaha migor, satu lagi Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana. Kemudian, polemik ini mulai mereda setelah Presiden Jokowi menerbitkan larangan ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Kini, migor di dalam negeri mulai melimpah. Harganya juga mulai turun, walau baru seencrit.

Baca juga : Harga Migor Mulai Jinak

Di tengah sudah meredupnya isu migor, urusan gorden rumah dinas (rumdin) anggota DPR ternyata belum beres-beres juga. Pengadaan gorden, yang sejak awal dipermasalahkan, jadi buah bibir lagi, lantaran DPR memenangkan peserta lelang dengan penawaran harga tertinggi. Pemenang lelang itu: PT Bertiga Mitra Solusi. Perusahaan yang berkantor di Tangerang, Banten, ini, mengajukan harga untuk pengadaan gorden rumdin DPR Rp 43,5 miliar.

Dalam lelang itu, ada 49 peserta yang ikut. Namun, hanya harga penawaran dari tiga peserta lelang yang bisa terlihat, salah satunya PT Bertiga Mitra Solusi. “Tender sudah selesai," demikian tertulis dalam situs LPSE DPR, Kamis (5/5).

Baca juga : Tinjau Pabrik Migor, Kapolri Awasi Alur Distribusi Dan Harga Minyak Goreng Di Pasar

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius  Karus menilai, perusahaan pemenang tender gorden rumdin DPR ini mencurigakan. Yang paling mencolok adalah keputusan memenangkan perusahaan dengan penawaran harga tertinggi.

"Setjen DPR sebagai penyelenggara tender punya kepentingan untuk menghemat anggaran kepada penawar harga yang lebih rendah. Selisih harganya juga bukan kecil itu," kata Lucius, ketika dihubungi, tadi malam.

Baca juga : Jangan Kendor Prokes, BOR Masih Tinggi Lho

Kecurigaan lainnya, profil perusahaan pemenang tender itu lebih banyak bergelut di bidang informasi dan teknologi (IT), bukan interior. Dari hasil penelusurannya, perusahaan tersebut tergolong baru bergerak di bidang penyedia interior. "Pemberian proyek gorden ini menyalahi klausul tender yang mensyaratkan pengalaman 5 tahun di bidang penyedia interior," lanjutnya.

Dia curiga, ada yang tidak beres dalam proses seleksi tender ketika proses pemenang justru perusahaan yang banyak bergerak di bidang IT. Sebab, seharusnya proses seleksi yang baik harus memperhitungkan kualifikasi perusahaan. "Kan nggak lucu, perusahaan IT malah nyangkut di gorden?" ucapnya, dengan nada bertanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.