Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Saran Legislator PDI Perjuangan

Belajar Dari Pandemi, Indonesia Harus Bikin Vaksin Sendiri Buat Hepatitis Akut

Selasa, 17 Mei 2022 13:41 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. (Foto: dok. pribadi)
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. (Foto: dok. pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mendesak pemerintah untuk segera melakukan terobosan baru untuk mempercepat penciptaan dan produksi vaksin dalam negeri.

"Untuk mengantisipasi penyakit hepatitis akut misterius serta penyakit-penyakit menular yang diakibatkan virus lainya kita mendorong pemerintah untuk lebih berdikari dan berdaulat di bidang kesehatan terutama di penciptaan vaksin," ujar Rahmad Handoyo kepada wartawan di Jakarta, Senin (16/5).

Legislator PDI Perjuangan ini mengatakan, jika berkaca dari penanganan pandemi Covid-19, serta munculnya penyakit hepatitis akut misterius, bisa dikatakan, Indonesia terlambat dalam penciptaan kemandirian di bidang vaksin.

Baca juga : Bantuan Kemanusiaan Tahap II Dari Indonesia Tiba Di Sri Lanka

"Saat ini kita pandemi masih mendatangkan 100 persen vaksin dari luar negeri, sementara vaksin merah putih masih dalam proses. Kondisi ini kan membuktikan kita sangat terlambat dalam membuat vaksin dalam negeri karena vaksinasi kesatu, kedua dan sudah hampir selesai, vaksinasi tinggal sedikit yakni vaksin booster," sesalnya.

Padahal, Rahmad meyakini, secara keilmuan, Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain dalam menciptakan vaksin. Ilmu dan teknologi untuk menciptakan vaksin sama saja.

Dia menduga, yang menjadi kendala adalah masalah anggaran. Untuk melakukan uji klinis hingga tahap ketiga dibutuhkan anggaran hingga ratusan miliar rupiah.

Baca juga : Lagi, Ahli Kesehatan Bantah Vaksin Covid Jadi Biang Kerok Hepatitis Akut Misterius

"Karena itu kita akan mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan anggaran. Kita selaku bangsa harus bisa membuat vaksin sendiri, tidak tergantung vaksin dari luar negeri," tutur Rahmad.

Dia menerangkan, ada dua manfaat nyata jika Indonesia berdaulat dan mandiri di bidang vaksin. Pertama, vaksin bisa memenuhi kebutuhan bangsa sendiri sehingga Indonesia bisa lebih awal melindungi rakyatnya dan tidak tergantung dari vaksin dari luar negeri.

Kedua, anggaran devisa kita akan lebih hemat karena tidak lagi membeli vaksin dari luar negeri. Mengingat memang dibutuhkan anggaran yang besar untuk melakukan uji klinis vaksin, bisa saja misalnya terlebih dahulu fokus penelitiannya dilakukan uji praklinis di tingkat laboratorium yang tidak membutuhkan terlalu besar biaya.

Baca juga : Usai Shalat Id, Masyarakat Indonesia Dibekelin Ketupat Dan Opor Ayam

"Kalau memang ternyata penyakitnya tidak berlanjut membahayakan, ya sudah tidak usah lagi dilanjut kepada tahap klinis uji klinis satu dua dan tiga karena ternyata penyakitnya bisa dikendalikan," bebernya.

Namun demikian, BRIN harus segera menjadikan penelitian kesehatan, terutama penemuan vaksin, menjadi prioritas. Termasuk, segera melakukan percepatan penelitian virus hepatitis akut serta penyakit lainnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.