Dark/Light Mode

Jepang Larang Impor 38 Barang Dari Rusia, Ada Bir Hingga Mesin Listrik

Rabu, 20 April 2022 21:21 WIB
Sekretaris Kabinet Jepang Matsuno Hirokazu. (Foto Nikkei Asia)
Sekretaris Kabinet Jepang Matsuno Hirokazu. (Foto Nikkei Asia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jepang memberlakukan larangan impor 38 barang dari Rusia sebagai tanggapan atas invasi Rusia di Ukraina. Larangan itu sejalan dengan sanksi Amerika Serikat (AS) dan Eropa terhadap Rusia.

Dilansir kantor berita Turki Anadolu, barang-barang yang dilarang, enam adalah minuman beralkohol termasuk bir, empat adalah barang-barang yang berhubungan dengan kayu seperti kayu gelondongan, dan 28 adalah mesin listrik dan lainnya termasuk mobil dan suku cadang mobil. Larangan tersebut menyumbang 1,1 persen dari total impor Jepang dari Rusia pada 2021.

Baca juga : Berguru Dari Burung Gagak

Kementerian Perekonomian, Perdagangan, dan Industri mengatakan impor alternatif akan diutamakan untuk produk yang dimaksud. Sekretaris Kabinet Matsuno Hirokazu menyatakan, sanksi internasional telah berdampak pada ekonomi Rusia.

"Jepang, bekerja sama dengan komunitas internasional, menjatuhkan sanksi keras kepada Rusia untuk mencegah eskalasi krisis dan mencapai gencatan senjata sesegera mungkin," tambah Matsuno.

Baca juga : Jangan Lupa Bahagia, Hadapi Covid Dengan Prokes Dan Vaksinasi

Langkah tersebut menyusul Parlemen Jepang secara resmi mencabut Rusia dari status perdagangan "negara paling disukai", Rabu (20/4). Keputusan ini diambil, ketika Tokyo meningkatkan sanksi terhadap Rusia yang sedang menjalani operasi militer khusus di Ukraina.

Pencabutan status perdagangan Rusia adalah langkah terbaru Jepang yang menjatuhkan sanksi terhadap Moskow. Sebelumnya Perdana Menteri Fumio Kishida memutuskan untuk mengusir delapan diplomat dan pejabat perdagangan Rusia.

Baca juga : Fitra Eri: Layanan Home Charging Dongkrak Minat Masyarakat Punya Kendaraan Listrik

Keputusan parlemen Jepang juga termasuk revisi undang-undang valuta asing. Revisi ini bertujuan untuk mencegah transfer mata uang virtual yang dimiliki Rusia. Jepang mengambil peran yang lebih besar dalam upaya internasional melawan Rusia, karena kekhawatiran tentang dampak invasi di Asia Timur, dilansir Reuters. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.