Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lestari: Hindari Euforia Pelonggaran Penggunaan Masker

Jumat, 20 Mei 2022 08:44 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan pelonggaran penggunaan masker di area terbuka harus dimaknai sebagai bagian dari proses menuju endemi. Masyarakat diharapkan tidak terjebak dalam euforia pelonggaran itu sehingga abai terhadap kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan.

"Dalam proses menuju endemi memang perlu secara bertahap menguji imunitas masyarakat terhadap kondisi terkini. Sehingga kepatuhan terhadap kebijakan yang diambil pemerintah dalam pengendalian Covid-19 harus terus ditingkatkan," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/5).

Baca juga : Moeldoko: Pelonggaran Aturan Masker Jangan Bikin Kita Euforia

Pada Selasa (17/5) Presiden Joko Widodo mengizinkan masyarakat lepas masker di ruang terbuka. Kebijakan pelonggaran itu menurut Jokowi diambil setelah melihat kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah jauh lebih terkendali.

Masyarakat, menurut Lestari, perlu mencermati kebijakan tersebut. Pemerintah hanya memperbolehkan masyarakat melepas masker di area terbuka. Di ruang tertutup dengan jumlah kepadatan orang tertentu, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, penggunaan masker masih diperlukan.

Baca juga : Menteri Basuki Soroti Tata Kelola Organisasi Di Ditjen Perumahan

Apalagi, jelas Rerie, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 persentase kelompok penduduk lanjut usia di Indonesia tercatat 29,3 juta jiwa atau setara dengan 10,82 persen. Kelompok lansia ini dinilai relatif rentan terhadap paparan Covid-19.

Selain itu, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, masih ada kelompok masyarakat yang berisiko seperti orang dengan komorbid antara lain diabetes, hipertensi dan gagal ginjal.

Baca juga : Yasonna Minta APHTN-HAN Edukasi Layanan Ketatanegaraan Kepada Masyarakat

"Sehingga, masyarakat tetap waspada dan disiplin mematuhi kebijakan pengendalian Covid-19 yang diberlakukan pemerintah," tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.