Dark/Light Mode

Muzani Ajak Ulama Indonesia Teladani Syekh Nawawi Al-Bantani

Sabtu, 28 Mei 2022 08:51 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani bersama Wakil Presiden KH. Maruf Amin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menghadiri acara Haul Ke-129 Syekh Nawawi Al-Bantani di Pondok Pesantren Tanara, Banten, Jumat (27/5). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani bersama Wakil Presiden KH. Maruf Amin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menghadiri acara Haul Ke-129 Syekh Nawawi Al-Bantani di Pondok Pesantren Tanara, Banten, Jumat (27/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menghadiri acara Haul Ke-129 Syekh Nawawi Al-Bantani di Pondok Pesantren Tanara, Banten, Jumat (27/5).

Acara ini dihadiri Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah.

Kiai Ma'ruf memberikan sambutan tentang keteladanan Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai ulama besar Nusantara yang pernah menjadi imam besar Masjidil Haram, Mekah. "Salah satu yang patut kita jadikan teladan itu semangat beliau menuntut ilmu. Dari sini, kampung sini, beliau lahir kira-kira 50 meter dari sini, sebelah kanan, ada tandanya namanya Maulid Nawawi, untuk mengenang, di depan Masjid Agung Tanara," ujar Kiai Ma'ruf.

Baca juga : Buya Syafii Berpulang, Menag: Indonesia Kehilangan Guru Bangsa

"Di Arab, Syekh Nawawi dikenal dengan sebutan Pemimpin Ulama dari Tanah Tanara (Banten)," tambahnya.

Menilik sejarah, Sang Kiai menganalogikan, perkembangan dakwah Islam di Indonesia saat ini, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Syekh Nawawi. Nah, Syekhona Kholil Bangkalan adalah murid langsung Syekh Nawawi.

"Bahkan kitab tafsir Al Munir yang sekarang banyak diajarkan di ponpes-ponpes, itu ditulis atas permintaan Syekh Kyai Kholil Bangkalan. Itu menunjukkan betapa kepedulian Syekh Nawawi terhadap bangsanya amat tinggi. Maka dalam kitab itu dia menyebut tiga kata, Al Jawi, Al Bantani, dan At Tanari," terangnya.

Baca juga : Basarah: Indonesia Kehilangan Tokoh Moderat & Sederhana

Selanjutnya, orang nomor dua di Indonesia ini mengatakan, pendiri Muhammdiyah Kiao Ahmad Dahlan dan pendiri Nahdlatul Ulama Kyai Hasyim Asy'ari, termasuk Syekh Ahmad Al Minangkabawi adalah ulama-ulama yang menuntut ilmu kepada Syekh Nawawi.

"Merekalah yang kemudian memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan dakwan Islam saat ini," tutup Kiai Ma'ruf.

Sementara Muzani mengatakan, Syekh Nawawi Al-Bantani adalah ulama besar dari tanah Jawa yang pemikirannya serta karya-karyanya menjadi kitab rujukan di berbagai perguruan Islam dan pondok-pondok pesantren.

Baca juga : Biotek Farmasi Indonesia Gandeng Peralmuni Kenalkan Produk Unggulannya

Dari situlah nama Syekh Nawawi mendunia. Tak hanya itu, ulama ini adalah sosok yang mengenal pemikiran Islam moderat yang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya dan suasana kehidupan Banten ketika itu.

Hal itu, bisa dilihat dalam banyak kitabnya yang mengulas tentang tauhid, tafsir, hadis, tasawuf, samlai fiqh. Itulah yang menyebabkan sosoknya seperti hidup di tengah kehidupan sekarang.

"Lebih dari itu, Syekh Nawawi juga ulama yang memberi pengaruh pada perjuangan bangsanya dalam melawan kolonialisme dulu. Itu sebabnya masyarakat Banten dikenal sebagai masyarakat yang memiliki hereoisme tinggi dalam melawan Belanda. Pengaruh Syekh Nawawi tidak bisa diabaikan," ujar Muzani. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.