Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Kenaikan Tarif Candi Borobudur

Tiket Mahal, Pariwisata Sepi

Selasa, 7 Juni 2022 07:50 WIB
Candi Borobudur. (Foto: Istimewa)
Candi Borobudur. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyoroti rencana kenaikan tiket masuk Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, sebesar  Rp 750 ribu untuk turis lokal dan 100 dolar AS atau sekitar Rp 1.443.000 untuk turis asing. Kenaikan drastis itu sangat memberatkan masyarakat.

Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar meminta Pemerintah mengkaji ulang rencana tersebut. Meski, kenaikan tersebut dimaksudkan untuk membatasi tingkat kunjungan ke candi terbesar di Indonesia.

“Pemerintah diminta mengkaji ulang rencana kenaikan biaya itu. Terutama untuk saudara-saudara kita yang ke situ untuk kegiatan ibadah keagamaan harus mendapatkan kekhususan,” ujar Muhaimin di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Luhut: Harga Tiket Candi Borobudur Bakal Dikaji Lagi, Supaya Bisa Diturunkan

Muhaimin bilang, tarif yang ditetapkan terlampau mahal justru akan merugikan pariwisata Indonesia. Sebab, di balik industri pariwisata ada dampak ekonomi yang mengikutinya.

“Bagaimana kehidupan masyarakat di sekitar Borobudur yang selama ini menggantungkan hidupnya dari denyut nadi pariwisata di sana,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini.

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, selama dua tahun lebih pariwisata Indonesia termasuk di Borobudur mati suri akibat pandemi. Saat ini, denyut kehidupan pariwisata mulai tampak.

Baca juga : Target Menang Pilkada Jabar, Golkar Tidak Mau Asal-asalan

“Jangan sampai, tanda-tanda kehidupan pariwisata ini akan kembali redup akibat kebijakan yang memberatkan masyarakat,” wanti-wanti dia.

Warga di sekitar Candi Borobudur, kata Cak Imin, tentu berharap bisa segera menikmati geliat ekonomi yang mulai tampak. Jangan sampai mereka harus menderita lagi karena wisatawan sepi karena mahalnya harga tiket.

Karena itu, Imin meminta Pemerintah membuat formulasi yang benar-benar tepat sebagai upaya membatasi kunjungan ke kawasan Candi Borobudur. Membatasi kunjungan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dibuat kuota kunjungan dengan sistem pendaftaran atau pembatasan-pembatasan lainnya.

Baca juga : Resmi Diluncurkan, Ganjar: Borobudur Marathon Trigger Kebangkitan Ekonomi

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan, menaikkan harga tiket bukan satu-satunya opsi untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur sebagai cagar budaya.

“Masih banyak opsi lain yang bisa kita jadikan sebagai ruang kompromi,” ujar Huda.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bilang, pembatasan jumlah dan akses turis untuk naik ke stupa Candi Borobudur bisa jadi pilihan tanpa harus menaikkan harga tiket.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.