Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Tidak Impor Sejak 2017

Sektor Pertanian Luar Biasa

Jumat, 19 Agustus 2022 07:50 WIB
Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan mengapresiasi penghargaan yang diterima Presiden Jokowi dari International Rice Research Institute (IRRI) dan Badan Pangan Dunia (FAO). Ini lantaran Indonesia sukses swasembada beras, tiga tahun berturut-turut tidak melakukan impor beras.

Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo berpendapat, swasembada beras ini tidak lepas dari kontribusi kebijakan menteri pertanian sebelumnya, Andi Amran Sulaiman. Amran dinilai telah meletakkan pondasi kebijakan yang luar biasa di sektor pertanian sehingga produksi pertanian tetap terjaga.

Firman menuturkan, di masa Menteri Amran, cukup banyak gebrakan yang berhasil mendorong peningkatan produksi pangan. Salah satu kebijakan yang cukup menonjol adalah program Upaya Khusus Pajale, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai. Serta kebijakan mekanisasi pertanian.

Baca juga : Sore Ini, Fortes Siap Turun Lawan Persik Kediri

Mekanisasi ini sukses membuat banyak generasi muda berani terjun ke sektor pertanian. Kebijakan-kebijakan di era Amran ini pula yang sukses membangun platform pembangunan sektor pertanian untuk swasembada pangan.

“Ini menunjukkan bahwa tanpa impor pun kita sebenarnya mampu. Jadi jangan ada lagi cawe-cawe dengan alasan apa pun untuk melakukan impor,” tegasnya.

Dia mengingatkan, penghargaan swasembada dari lembaga internasional ini tidak boleh membuat pemerintah lengah. Sebab nyatanya, walau tiga tahun ini tidak ada impor beras, namun produksi beras menurun pada 2021.

Baca juga : Satkar Ulama Indonesia Lantik Kantor DPP Dan Pengurus Hiwasi

Agar kedaulatan pangan terwujud, wakil ketua umum Fraksi Golkar ini mendorong diversifikasi dan resubtitusi pangan. Sehingga makanan pokok di masyarakat tidak hanya mengandalkan beras saja.

“Perbanyak produk makanan lain seperti gandum ganti singkong sebab Indonesa juga merupakan produsen terbesar untuk singkong. Kemudian kemarin Pak Jokowi sudah mulai memanen sorgum, ini yang harus digalakkan dan sustainability harus dibangun,” tambah dia.

Sementara eks Dekan Institut Pertanian Bogor (IPB) Sam Herodian menilai, keliru jika menyebutkan Indonesia swasembada beras sejak 2019. Faktanya Indonesia tidak impor beras sejak 2017, di era Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.