Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
RM.id Rakyat Merdeka - PDIP menyambut baik banyaknya parpol yang mengincar kursi ketua MPR, termasuk dari Partai Gerindra. Bagi PDIP, hal itu membuktikan lembaga majelis permusyaratan bangsa Indonesia itu semakin dirasakan penting keberadaannya oleh parpol yang punya kursi di MPR.
Disampaikan disampaikan Wasekjen PDIP yang juga Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah.
"PDIP sendiri masih dalam posisi menunggu titik temu di antara pimpinan parpol dan Kelompok DPD RI untuk menyepakati komposisi Pimpinan MPR. Kami berharap, pada akhirnya pemilihan Pimpinan MPR dapat diputuskan dengan cara musyawarah-mufakat dan bukan dengan cara voting" terang Basarah.
Baca juga : M. Iriawan Fokus Pembinaan Atlet Muda dan Berantas Mafia Bola
Basarah mengatakan, PDIP sendiri sebenarnya juga berhak untuk mencalonkan kadernya menjadi ketua MPR. Sebab, tidak ada satu pun ketentuan perundang-undangan yang membatasi sebuah parpol untuk mendapat kursi ketua DPR sekaligus kursi ketua MPR. Namun, secara etika politik, PDIP dalam posisi menghormati keinginan beberapa parpol yang ingin menempatkan kadernya sebagai Ketua MPR.
"Yang terpenting bagi PDIP adalah apa agenda kelembagaan yang akan diperjuangkan dengan jabatan ketua MPR tersebut. Jadi, kami lebih fokus pada kepentingan menyiapkan agenda strtegis lembaga MPR, seperti antara lain, mendorong dilaksanakannya amandemen terbatas UUD NRI 1945 untuk menghadirkan kembali wewenang MPR menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Agar arah dan perjalanan bangsa ke depan dapat disiapkan secara terencana, terukur, dan sesuai dengan cita-cita negara Pancasila,” papar Basarah.
Berikutnya, memfungsikan kembali MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Ini dilakukan agar MPR dapat menjadi pemandu lembaga-lembaga negara lain dalam mencapai tujuan bernegara. “Saat ini, secara fungsional kelembagaan, MPR memang satu-satunya lembaga negara yang wewenangnya tertinggi, yakni dapat mengubah UUD serta dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden serta memilih dan mengangkat kembali di tengah masa jabatan," kata mantan aktivis GMNI itu.
Baca juga : Hasil Kajian Akademis, MPR Bisa Tangani Sengketa Lembaga
Agenda penting lain bagi MPR, tambah Basarah, adalah menjalin kemitraan strategis dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Kemitraan ini dalam rangka sosialisasi dan pembinaan ideologi Pancasila untuk memantapkan kembali sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai nilai-nilai luhur sebagaimana maksud para pendiri negara dahulu.
Saat ini, sudah ada dua lembaga negara yang bertanggungjawab melaksanakan sosialisasi Pancasila, yakni MPR dan BPIP. Agar kedua lembaga tersebut berfungsi efektif dalam menjalankan misi dan tugasnya, diperlukan sinergi dan kerja sama yang konstruktif.
"Pada intinya, dalam hal komposisi pemilihan Pimpinan MPR nanti, PDIP lebih fokus pada misi perjuangan agenda MPR ke depan. Bukan semata-mata perebutan jabatan. PDIP siap mendukung calon ketua dan para wakil ketua MPR yang memiliki kesamaan visi, misi, dan agenda MPR selama lima tahun ke depan. Bahkan, jika ternyata agenda tersebut ditolak calon-calon ketua MPR dari parpol lain, tidak menutup kemungkinan demi kepentingan bangsa yang besar dan menjaga serta mengawal agenda strategis MPR ke depan, PDIP juga akan siap untuk menugaskan kadernya untuk menjadi ketua MPR," pungkas Basarah. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya