Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Apresiasi Peran Puri dan Pelingsir Lestarikan Adat Bali

Rabu, 14 September 2022 13:01 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kiri) menerima perwakilan Puri dan Pelingsir se-Bali, di Bali, Rabu (14/9). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kiri) menerima perwakilan Puri dan Pelingsir se-Bali, di Bali, Rabu (14/9). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Puri dan Pelingsir di Bali dalam menjaga, merawat, dan melestarikan adat istiadat, kebudayaan, serta kesenian Bali. Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menyatakan bahwa mempertahankan benteng kedaulatan budaya, bukanlah persoalan mudah. Di tengah hiruk pikuk modernisasi dan derasnya arus globalisasi, upaya untuk merawat kebudayaan akan dihadapkan pada berbagai tantangan yang semakin kompleks. Bahkan, jika lalai dan abai, bisa saja warisan budaya bangsa justru dibanggakan dan diklaim oleh negara lain.

"Terlebih Pulau Bali sebagai ikon pariwisata nasional yang mendunia, yang menjadikan masyarakat Bali harus sering berinteraksi dengan beragam budaya global. Keberadaan Puri dan Pelingsir tidak hanya telah memastikan bahwa adat istiadat, kebudayaan, serta kesenian Bali tetap terpelihara dengan baik. Bahkan juga membuatnya mendunia," ujar Bamsoet, usai menerima perwakilan Puri dan Pelingsir se-Bali, di Bali, Rabu (14/9).

Baca juga : Kunjungi Bali Zoo, Ketua MPR Ajak Masyarakat Dukung Pelestarian Satwa Liar

Yang hadir dalam pertemuan ini antara lain Ida Dalem Semara Putra (Puri Agung Klungkung), Anak Agung Bagus Parta (Puri Agung Karangasem), A A Hari Suteja (Puri Agung Jembrana), A A Kakarsana (Puri Ageng Blahbatuh), A A Muninjaya (Puri Agung Bangli), Cokorda Putra Sukawati (Puri Agung Ubud) dan Cokorda Nindya (Puri Agung Peliatan). Hadir pula A A Ngr Joko Pradidnya (Puri Agung Jro Kuta), A A Ngr Ugrasena (Puri Agung Singaraja), A A Ngr Panji Astika (Puri Anom Tabanan), A A Ngr Erawan (Puri Anyar Krambitan), Cokorda Dibya (Puri Pemayun Petak Gianyar), A A Ngr Artawan (Puri Anyar Tabanan), serta Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, seni dan budaya memiliki aspek multidimensional. Seni dan budaya tidak pernah berdiri sendiri, melainkan akan selalu terhubung pada kondisi lingkungan, referensi sosial, serta berbagai paradigma yang merepresentasikan perkembangan zaman.

Baca juga : Japfa Chess Festival 2022, Pecatur Ervan Tetap Jaga Peluang Lawan Wakil Filipina

"Seni dan budaya memiliki bahasa universal yang bisa dinikmati setiap kalangan. Sekaligus melepaskan manusia dari sekat-sekat perbedaan suku bangsa, agama, maupun golongan. Melalui seni dan budaya, manusia bisa menyelami kedamaian. Menikmatinya, bisa melepaskan diri dari stress maupun tekanan lain akibat rutinitas keseharian. Seni dan budaya adalah kekuatan sejati umat manusia. Karenanya harus kita lestarikan," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menerangkan, untuk memastikan seni dan budaya bangsa tetap terpelihara, perlu dibangun literasi kebudayaan. Budaya bangsa menjadi legasi kesejarahan yang diwariskan, khususnya kepada generasi muda. Sehingga, generasi muda bangsa tidak menjadi generasi yang tercerabut dari akar budayanya sendiri, karena minimnya literasi budaya.

Baca juga : Bamsoet Apresiasi Kerja Sama Internasional Pengembangan Bali Metatourism

"Sangat paradoks, misalnya, ketika banyak orang asing antusias belajar memainkan gamelan, generasi muda kita justru menganggap gamelan sebagai sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman. Jika fenomena ini tidak kita sikapi dengan hati-hati, bisa jadi pada beberapa generasi mendatang, kita yang harus belajar memainkan gamelan dari orang asing. Dalam konteks inilah, keberadaan lembaga adat seperti halnya puri-puri di Bali, memiliki kontribusi penting sebagai pusat pengembangan kebudayaan daerah, sekaligus sebagai benteng ketahanan dan kedaulatan budaya nasional," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.