Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kejar Target 14 Persen

Ayo, Serius Atasi Masalah Gizi Buruk

Jumat, 14 Oktober 2022 07:50 WIB
Anggota Komisi IX DPR Tuti Nusandari Roosdiono. (Foto: Dok. DPR)
Anggota Komisi IX DPR Tuti Nusandari Roosdiono. (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IX DPR Tuti Nusandari Roosdiono mendesak program penan­ganan stunting diperkuat untuk mencapai target penurunan stunting sebe­sar 14 persen pada 2024. Segera gelar sosialisasi, edukasi kepada masyarakat agar penanganan stunting yang diperintahkan Pres­iden Jokowi benar-benar tepat sasaran.

“Penurunan stunting di tahun 2024 nanti harus menjadi 14 persen. Jadi tidak hanya (pro­gram) Keluarga Berencana (KB) saja, masalah stunting ini mesti diatasi serius agar warga kita sejahtera,” kata Tuti, kemarin.

Tuti menuturkan, penanga­nan gizi buruk pada anak salah satunya dengan selalu menjaga dan meningkatkan kualitas kes­ehatan ibu-ibu dan anak-anak. Hal ini melalui larangan mero­kok dekat ibu hamil dan anak hingga pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang eksklusif bagi bayi.

Baca juga : Kejar Target Pra Penjualan, Lippo Karawaci Luncurin Cendana Botanic

“ASI perlu diberikan secara eksklusif selama 6 bulan sehing­ga anak-anak nanti bisa tumbuh sehat,” ujar politisi Fraksi PDI Perjuangan ini.

Yang tidak kalah penting, lan­jut dia, kesejahteraan keluarga harus tetap dijaga. Jika ini terus digencarkan, target penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024 dapat terwujud.

Sementara, anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengin­gatkan pentingnya pemenuhan gizi pada ibu hamil untuk mem­erangi stunting. Sebab di masa kandungan inilah yang menen­tukan pertumbuhan sang anak.

Baca juga : Warga DKI Kurang Puas Kinerja Anies Atasi Macet Dan Banjir

“1.000 hari kehidupan ini merupakan masa paling penting untuk kehidupan anak. Sehingga yang pertama ibu hamil kebu­tuhan gizinya harus tercukupi,” jelas Handoyo.

Dia meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan semua pihak gen­car memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang stunting.

“Dengan adanya kerja sama dengan BKKBN, penanganan permasalahan stunting diharap­kan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.

Baca juga : Kurator Punya Peran Penting Selesaikan Masalah Harta Pailit

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyoroti tingginya kasus ginjal akut yang menyerang pada anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menemukan, 131 orang anak mengalami gagal ginjal akut dalam dua bulan terakhir ini.

“Ini kejadian serius yang perlu investigasi dan perlu pendala­man sampai tuntas karena anak-anak ini masa depan bangsa. Ketika ada temuan gangguan ginjal akut ini juga sangat mem­prihatinkan,” jelasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.