Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Senayan meminta Kementerian Agama (Kemenag) segera menyalurkan kembali hak-hak para mahasiswa penerima beasiswa MORA 5.000 Doktor. Pasalnya, Kemenag sebagai pemberi beasiswa tiba-tiba menghentikan penyaluran komponen biaya tanpa kejelasan.
Akibatnya, para penerima beasiswa (awardee) terpaksa bekerja paruh waktu untuk menutup kebutuhan hidup selama di negeri tetangga itu. Bahkan, ada kandidat doktor dari School of Social Sciences, Western Sydney University, harus rela bekerja 7 jam per hari sebagai petugas kebersihan sekolah.
Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq menyelesaikan masalah ini. Segera salurkan hak-hak para mahasiswa penerima beasiswa MORA 5.000 Doktor tersebut. Jangan sampai persoalan ini mengganggu kegiatan belajar maupun riset para mahasiswa di sana.
Baca juga : Tjiwi Kimia Sabet 3 Besar Paritrana Award
“Kita semua sepakat bahwa pembangunan manusia Indonesia adalah cara tepat untuk memajukan bangsa,” ujarnya.
Para penerima beasiswa, kata Maman, adalah anak-anak terbaik yang nantinya menyumbangkan ilmu pengetahuannya untuk Indonesia. Sehingga jangan sampai membiarkan mereka terhambat atau terganggu kuliahnya dengan persoalan birokrasi di Indonesia.
Dia bilang, penghentian transfer berbagai komponen biaya dari pemerintah kepada para penerima beasiswa MORA 5.000 Doktor tersebut sudah berlangsung selama 9 bulan. “Saya mendengar informasi bahwa pangkal soal keterlambatan penyaluran beasiswa karena adanya perubahan manajemen pengelola beasiswa,” ungkap politikus PKB ini.
Baca juga : Wamendag Dorong Pengusaha Muda Gencarkan Ekspor
Permasalahan ini terus berulang. Presiden Jokowi bahkan mengkritik birokrasi di Indonesia lelet, gemuk dan amat prosedural. Kritik ini tidak hanya terhadap pengelolaan beasiswa, tapi juga terjadi di berbagai kementerian. “Jangan sampai justru persoalan ini mengorbankan pelayanan terhadap masyarakat kita,” ucap Maman.
Sementara, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M Ali Ramdhani mengatakan, Kemenag dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menggelar rapat dan menyepakati untuk secara bertahap mencairkan beasiswa tersebut pada pekan depan.
“Tim Ditjen Pendidikan Islam dan LPDP semalam langsung menggelar rapat. Merumuskan langkah efektif yang bisa dilakukan dalam percepatan pencairan beasiswa MORA 5000 Doktor-LPDP Luar Negeri,” kata Dhani dalam keterangannya, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya