Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kesenjangan antara tuntutan peningkatan pendidikan berkualitas dan mutu guru harus segera dipersempit lewat perbaikan sejumlah kebijakan. Ini harus terus dilakukan agar upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dapat konsisten direalisasikan.
"Perlu kerja keras semua pihak untuk mempersempit kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai dan kualitas sumber daya yang kita miliki di sektor pendidikan nasional saat ini," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/11) untuk memperingati Hari Guru Nasional pada 25 November.
Menurut Lestari tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) sungguh mulia. Agar kita mampu membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman, berilmu dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Namun, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang mulia itu, saat ini belum diimbangi dengan ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
Baca juga : Kemenag Sampaikan Apresiasi dan Penghargaan Bagi Para Guru
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), tercatat jumlah guru di Indonesia sebanyak 3,31 juta orang pada tahun ajaran 2022/2023 yang mengajar di berbagai jenjang pendidikan (Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas).
Sedangkan berdasarkan Laporan Proyeksi Penduduk Indonesia Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia diprediksi akan mencapai 318,96 juta jiwa pada 2045.
Dari jumlah tersebut, penduduk usia produktif diperkirakan 207,99 juta jiwa (65,2 persen), sementara penduduk usia non-produktif akan mencapai 110,9 juta jiwa (34,8 persen).
Mendominasinya penduduk usia produktif, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, merupakan peluang sekaligus tantangan bagi bangsa ini.
Baca juga : INSIGHT Dan YIIM Gelar Diskusi Perencanaan Keuangan Dan Pengenalan Investasi
Kelompok usia produktif itu, menurut Rerie, harus mendapatkan pendidikan berkualitas untuk memperbesar peluang bangsa ini mendapatkan bonus demografi.
Karena itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, mengajak semua pihak untuk segera memutus simpul-simpul yang menghambat terwujudnya pendidikan berkualitas di tanah air.
Salah satu hambatan sektor pendidikan yang harus segera diatasi, jelas dia, adalah terkendalanya upaya peningkatan kualitas dan pemerataan penyebaran guru.
"Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pendidikan lewat perbaikan sistem, sejumlah kebijakan dan undang-undang, harus menjadi kepedulian bersama," ujarnya.
Baca juga : Sail Tidore Expo, Momen Stimulus Penguatan Perdagangan Antarpulau
Harmonisasi kebijakan antar kementerian dan lembaga di tingkat pusat dan daerah yang menangani sektor pendidikan, tegas Rerie, harus segera dilakukan agar konsistensi upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas di tanah air terus terjaga.
Menurut Rerie, sebuah gerakan nasional dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas lewat peningkatan mutu guru yang berkelanjutan dan merata harus segera diwujudkan, untuk mengakselerasi pencapaian bonus demografi yang kita harapkan. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya