Dark/Light Mode

Terima Rektor UT, Bamsoet Dorong Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi

Kamis, 9 Februari 2023 13:03 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Rektor Universitas Terbuka, Prof Ojat Darojat, di Jakarta, Kamis (9/2). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Rektor Universitas Terbuka, Prof Ojat Darojat, di Jakarta, Kamis (9/2). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menuturkan, dunia pendidikan di Indonesia masih menyisakan banyak persoalan. Hal ini tercermin dari peringkat pendidikan negara-negara di dunia yang dipublikasikan World Population Review pada 2021. Dalam daftar tersebut, Indonesia menempati peringkat ke-54 dari 78 negara di dunia. Bahkan di kawasan Asia Tenggara saja, peringkat Indonesia masih berada di bawah Singapura (peringkat 21), Malaysia (peringkat 38) dan Thailand (peringkat 46).

"Untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju, kita membutuhkan lebih banyak lagi sumber daya manusia berkualitas. Karena itu, konsep pemerataan pendidikan tinggi yang diusung Universitas Terbuka (UT), sebagai institusi pendidikan yang berupaya mewujudkan pendidikan secara 'better, cheaper, and faster' serta 'menjangkau yang tidak terjangkau', menjadi prinsip yang sangat relevan dan kontekstual untuk ditetapkan saat ini," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima Rektor Universitas Terbuka, Prof Ojat Darojat, di Jakarta, Kamis (9/2).

Baca juga : Berikan Pembekalan Di Rapim TNI-Polri, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Haluan Negara

Ketua DPR ini menjelaskan, salah satu persoalan besar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah terkait ketimpangan dan keterbatasan akses pendidikan. Hal tersebut tergambar dari kesenjangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM di DKI mencapai 81,11, sementara di Papua “hanya” 60,62. Ketimpangan tersebut juga terlihat dari rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi yang pada tahun 2021 tercatat sebesar 31,18 persen.

"Konsep pendidikan yang ditawarkan UT untuk mengajak generasi muda bangsa berkuliah tanpa terkendala jarak dan waktu, harus menjadi sikap kolektif dari segenap institusi pendidikan tinggi yang tersebar di seluruh Nusantara. Terlebih, saat ini UT telah memiliki 40 kantor layanan (UPBJJ-UT) yang mencangkup 515 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Tidak aneh bila UT nantinya mampu melayani 1 juta mahasiswa secara online dan offline," kata Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Apresiasi Kiprah Mohammad Khoush Heikal Azad Di Indonesia

Dosen Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UT ini menerangkan, UT yang diresmikan sejak 4 September 1984 telah banyak menorehkan prestasi. Semisal, mendapatkan Certificate of Quality dari International Council for Open and Distance Education (ICDE) atau Dewan Pendidikan Jarak Jauh Internasional yang berpusat di Oslo, Norwegia. Sekaligus menjadi satu-satunya perguruan tinggi jarak jauh di Asia yang setiap tiga tahun mengundang ICDE untuk melakukan Quality Review, dengan tujuan memastikan UT telah menerapkan standar terbaik yang diterapkan perguruan tinggi jarak jauh di dunia.

"Tidak heran jika UT dipandang sebagai salah satu perguruan tinggi jarak jauh terbaik di dunia, sehingga dijadikan tempat studi banding dan percontohan. Selain itu, dengan fasilitas UT saat ini yang dikenal sebagai 'Cyber University of Indonesia', akan membuat para lulusan UT siap menghadapi tantangan era society 5.0 kedepan," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.