Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Stunting, Perlu Gerakan Skrining Kesehatan Ibu Dan Balita

Jumat, 17 Februari 2023 15:29 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deteksi dini kesehatan Ibu, anak dan balita di pusat-pusat layanan kesehatan harus digalakkan. Gerakan ini untuk mencegah pertambahan kasus stunting baru setiap tahun.

"Upaya deteksi dini kesehatan Ibu dan anak di pusat layanan kesehatan di tingkat wilayah terkecil seperti pos pelayanan terpadu (Posyandu) di RT/RW dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) harus benar-benar dijalankan secara proaktif untuk mencegah lahirnya bayi berisiko stunting," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/2).

Catatan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dari 1,9 juta hingga 2 juta pasangan yang menikah per tahun, sebanyak 1,6 juta yang hamil di tahun pertama pernikahan melahirkan 300 ribu bayi berisiko stunting.

Baca juga : PKS Sekarang Makin Banyak Bintang

Catatan yang sama juga menyebutkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia kini masih 189 per 100.000 kelahiran hidup.

Temuan BKKBN tersebut, menurut Lestari, sangat mengkhawatirkan di tengah upaya kita menekan pertumbuhan kasus stunting di tanah air. Meskipun, tambahnya, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022.

Menurut Rerie sapaan akrab Lestari, upaya menekan angka kasus stunting lewat perbaikan asupan gizi Ibu hamil, anak dan balita harus konsisten dilakukan.

Baca juga : Jamkrida Kudu Makin Banyak Bantu UMKM

Di sisi lain, tambah Rerie yang juga anggota DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, upaya untuk terus memantau kecukupan gizi Ibu hamil, anak dan balita lewat upaya skrining rutin juga penting dilakukan.

Melalui skrining kesehatan secara berkala, jelas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, diharapkan sejumlah potensi penyakit yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan balita, dapat terdeteksi sejak dini.

Rerie mendorong agar upaya deteksi dini kesehatan Ibu hamil, anak dan balita bisa dilakukan serentak di seluruh tanah air dalam bentuk satu gerakan nasional, sehingga upaya untuk menekan jumlah kasus stunting signifikan.

Baca juga : Calon Ketum PGRI Beberkan Program Kesejahteraan Guru

Tentu saja, tambahnya, gerakan nasional deteksi dini kesehatan dan kecukupan gizi Ibu hamil, anak dan balita itu harus didukung para pemangku kepentingan di pusat dan daerah, sehingga gerakan tersebut juga mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat luas untuk menjalankan pola hidup sehat pada keseharian. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.